Ini Anak-anak Bos Perusahaan Besar yang Jadi Staf Ahok

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Sumber :
  • Facebook Ahok
VIVA.co.id
Dicekal KPK, Staf Khusus Ahok Cuma Senyum-senyum
- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mempekerjakan sejumlah staf khusus yang ternyata anak-anak dari beberapa petinggi perusahaan-perusahaan besar, yang berbasis di Jakarta. Salah satunya adalah Melvany Kasih.

Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, Melvany, yang merupakan putri dari Presiden Direktur PT. Bank Artha Graha International, Tbk., pada suatu hari mendatangi kantornya di Balai Kota DKI sambil membawa riwayat hidup dan menyatakan keinginan untuk bisa membantunya melaksanakan tugasnya sebagai seorang Gubernur.

Bansos Sembako dan PKH Kembali Disalurkan, Pos Indonesia Wanti-wanti Ini

"Dia mau belajar selama tiga bulan katanya," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jum'at, 23 Oktober 2015.

Ahok mengatakan bahwa ia akhirnya menerima Melvany bekerja karena ia diketahui pernah bekerja sebagai konsultan di firma konsultan internasional McKinsey & Company. Melvany, juga diterima terus bekerja karena Ahok merasa keberadaannya membantunya melakukan tugasnya.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Selain itu, Ahok mengatakan, anak dari bos perusahaan-perusahaan besar lain seperti putri dari General Manager (GM) Sinar Mas Group, anak dari bekas Wakil Direktur Lippo Group, Roy Tirtadji, juga pernah bekerja dengannya.

Ahok membantah keberadaan anak dari bos-bos perusahaan besar di lingkaran kerja terdekatnya itu turut mempengaruhi keputusan yang ia buat sebagai Gubernur. Para staf khusus itu tidak memiliki hak untuk memutuskan sesuatu.

Ahok mengatakan keberadaan staf-staf khusus itu sebatas membantunya melakukan tugasnya sebagai Gubernur. Bilapun mereka mengikuti rapat misalnya, tugas mereka adalah melakukan notulensi. Namun, bila pada saat rapat itu ada sesuatu yang ingin mereka sampaikan, Ahok mengatakan bahwa ia mendorong mereka untuk menyampaikan asal saran itu untuk perbaikan.

"Dalam rapat saya bilang, kalau menurut kamu (staf khusus atau staf magang) saya salah, mari kita berdebat. Saya membangun pola rapat yang seperti ini," ujar Ahok.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya