- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie beserta politisi Partai Golkar lainnya mendatangi Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.
Hal itu dilakukannya setelah melangsungkan upacara dan tabur bunga demi menghormati para pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa, 20 Oktober 2015.
Saat menyampaikan sambutannya, ARB memperkenalkan salah satu kader partai Golkar yang juga anggota DPR RI, Tantowi Yahya sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung tahun 2017 mendatang.
Sontak, Tantowi yang disebut oleh ARB berdiri menghadap ke ratusan warga Kampung Pulo.
"Bapak, Ibu kenal dengan Tantowi Yahya,?" tanya ARB. "Kenaal….,!" sahut warga Kampung Pulo.
ARB melanjutkan, sebagai salah satu kader Golkar yang kebetulan berasal dari daerah pemilihan DKI Jakarta, Tantowi dinilai tepat untuk menduduki kursi Gubernur pada periode mendatang.
Tantowi mengaku kaget atas perkenalan tersebut. Namun, sangat mengapresiasi dukungan dari ARB.
Tantowi mengaku belum mempersiapkan diri untuk hal tersebut tapi sebagai kader partai Golkar dirinya mengaku siap jika diusung untuk mengikuti pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang sebagai calon Gubernur.
"Saya kaget dikenalkan Ketua Umum Partai Golkar sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Ini kepercayaan dan penghargaan atas loyalitas saya bagi partai, dengan melihat penerimaan publik kepada saya, namun sekarang saya fokus penyatuan Partai Golkar. Setelah beres, bersatu dan konsolidasi berjalan lancar, serta kepengurusan masih mengusung saya kembali, baru saya akan mengambil langkah serius," ujar Tantowi.
Saat Tantowi berkeliling ke pemukiman penduduk bersama ARB dan elite Partai Golkar lainnya, tak henti masyarakat memanggil namanya dan berebut bersalaman dengan politikus yang juga seorang selebritis ini.
Pada kesempatan itu, warga menyambut baik rencana Tantowi yang dikenalkan oleh ARB di depan warga masyarakat Kampung Pulo.
Sedangkan saat ditanya harapannya sebagai kader Golkar di HUT ke-51 ini, Tantowi mengatakan hal ini sebagai momentum bagi Golkar untuk melakukan reunifikasi, berkonsolidasi untuk mengejar ketertinggalan dibanding partai lain.
Karena menurutnya, partai lain sudah berlari memetakan dukungan untuk mengahdapi pilkada serentak, namun Golkar masih jalan di tempat.
