Ahok: Piala Presiden Sukses Besar, Masalah Cuma di Jakmania

Aksi protes kelompok Jakmania terkait Final Piala Presiden
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menilai penyelenggaraan turnamen sepakbola Piala Presiden yang puncaknya berlangsung dalam pertandingan final di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, kemarin malam bisa dikatakan sukses besar.

Presiden Joko Widodo, yang menyaksikan pertandingan final itu bersama Ahok kemarin, mengaku puas. Penyelenggaraan turnamen, secara garis besar juga sukses.

Polisi Rekonstruksi Kericuhan Saat Final Piala Presiden

Tidak ada insiden yang menonjol dalam setiap pertandingan. Semua pertandingan berlangsung secara baik atau fair play karena dipimpin wasit profesional dan adanya pula ancaman sanksi denda terhadap pemain dan klub yang mempermasalahkan keputusan wasit yang telah memimpin pertandingan dengan baik.

"Hadiahnya juga bagus. Saya kira itu yang bisa meningkatkan profesionalisme persepakbolaan," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Senin, 19 Oktober 2015.

Baca juga:

Korwil Jakmania Kemayoran Jadi Tersangka Kerusuhan

Ahok mengatakan, satu-satunya masalah yang timbul dalam pelaksanaan Piala Presiden justru berasal dari pendukung klub yang kesebelasannya tidak mampu berlaga di final.

The JakMania, komunitas pendukung klub sepakbola asal Jakarta, Persija, kemarin membuat ulah di sekitar SUGBK dan beberapa tempat di Jakarta.

"Yang justru masalah itu ada di JakMania," ujar Ahok.

Maka dari itulah, dalam pertemuan yang ia lakukan dengan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Pol Tito Karnavian di markas Polda kemarin, ia telah meminta Kapolda menindak tegas setiap suporter Persija yang bertindak anarkis atau siapapun yang mengaku sebagai anggota The JakMania yang berbuat anarkis dan melanggar hukum.

Sekjen Jakmania Minta Maaf Bikin Piala Presiden 2015 Ricuh

Baca juga: Polda Metro Jaya dalam tindakan pengamanannya kemarin, mengamankan setidaknya 1.191 remaja tanggung yang mengaku sebagai anggota The Jak. Bila mereka adalah pelajar di sekolah di Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI akan mencabut bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik mereka.

Sanksi hukum dari Polda juga menanti jika perbuatan mereka terbukti merupakan pelanggaran.

Ahok mengatakan, hal ini merupakan tindakan tegas dari pemerintah kepada mereka. Meski usia mereka masih dikategorikan sebagai usia anak, bukan berarti mereka bisa berlaku seenaknya dengan melanggar aturan.

"Kita bukan enggak berbelas kasihan, tapi supaya mereka dapat pelajaran," ujar Ahok.

Baca juga:

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya