Tas Wartawan Thompson Reuters Dibawa Kabur Saat Makan di McD

Olah TKP Kasus Pencurian Bank Mega Syariah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Seorang jurnalis Thompson Reuters bernama Wilda Asmarini kehilangan tas ranselnya di restoran siap saji Mc Donald Salemba, Senen, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Setelah dicari tahu melalui Closed Circuit Television (CCTV) di restoran cepat saji tersebut, ternyata didapati bahwa tas milik Wilda digondol dua orang pria.

VIDEO: Pria Nekat Rampas Mobil di Siang Bolong

Dari data yang berhasil dikumpulkan, diketahui di dalam tas milik Wilda tersebut terdapat 1 buah unit komputer jinjing (laptop), 1 buat unit tablet, serta dompet.

Namun, tak lama setelah kejadian tersebut, jajaran aparat Polsek Senen, berhasil meringkus kedua pelaku pencurian tas milik wartawati tersebut. Sekitar 8 jam setelah pencurian itu dilakukan, jajaran aparat Polsek Senen meringkus keduanya saat tengah berada di kostannya di Jalan Kramat Pulo.

Baca juga:

Lagi, Koper Penumpang Pesawat Dibobol

"Kedua pelaku itu mengaku preman pasar dan terminal Senen. Mereka sudah kami tangkap. Namun laptop milik korban sudah mereka jual. Sedangkan tablet, dompet, dan identitas lain milik korban, masih utuh," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Senen, Ajun Komisaris Polisi Ahmad Alexander di kantornya, Senin, 19 Oktober 2015.

Diketahui, kedua pelaku masing- masing berinisial A (38) dan S (30). Peristiwa tersebut berawal ketika Wilda yang sehabis makan di McDonald Salemba, kemudian mencuci tangannya di wastafel yang berada tak jauh dari tempatnya duduk. Sementara kedua pelaku, duduk di meja di sebelah meja Wilda makan.

"Tapi, tak lama Wilda cuci tangan, saat dia kembali akan duduk dia kaget melihat tasnya hilang. Dia juga mengaku melihat kedua pria yang duduk disampingnya  hilang saat tasnya juga hilang," kata dia.

Baca juga:

Maling Burung Polisi Ini Dibekuk Gara-gara Tato Naga

Namun, karena aksi pencurian kedua pelaku ini terekam CCTV di restoran cepat saji itu, alhasil, tak perlu waktu lama bagi aparat Polsek Senen untuk meringkus keduanya.

Setelah melihat CCTV, ternyata pihak Polsek Senen mengenali kedua orang yang terkenal sebagai preman di kawasan pasar dan terminal Senen.

"Ternyata mereka ini seperti yang tadi kami bilang, memang sudah dikenal seorang preman. Kami menangkap mereka sekitar pukul 00.00 WIB Minggu, 18 Oktober 2015 di kamar indekos. Sekarang keduanya telah mendekam di jeruji Polsek Senen," kata dia.

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya