Ahok: Saya Mau 'Provokasi' WNI di Singapura

Sumber :
  • Nuvola Gloria/Viva.co.id
VIVA.co.id
Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo
- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, berencana menemui 50 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Singapura. Acara tersebut akan digelar di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, Senin, 19 Oktober 2015.

Kendaraan yang Lintasi Medan Merdeka Mulai Dialihkan

"Begitu sejam (undangan) dibuka, udah 500 orang yang mau ikut," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI.
Massa Demo dari Bekasi dan Tangerang Mulai Berdatangan


Untuk menyesuaikan dengan kapasitas ruangan di sana serta menjaga agar pertemuan tetap kondusif, KBRI Singapura akhirnya melakukan seleksi terhadap WNI yang bisa bertemu dengannya.


Ahok berjanji, dalam pertemuan tersebut akan mengajak para WNI yang telah sukses dan bekerja di Singapura itu untuk kembali ke Indonesia dan membantu kegiatan pembangunan di negara aslinya.


"Saya mau provokasi tanda kutip supaya mereka mau pegang BUMD-BUMD kita," ujar Ahok.


Selain itu, dalam kunjungan kerjanya yang akan berlangsung seharian penuh esok, ia akan melihat bagaimana pemerintah Singapura berhasil mengembangkan sistem transportasi massal terpadu di negaranya.


Pada hari yang sama, Ahok akan bertemu dan makan siang bersama para petinggi perusahaan negara milik Singapura, Temasek Holdings, untuk bertukar pikiran tentang bagaimana cara yang ditempuh oleh perusahaan yang dibentuk pada tahun 1974 itu bisa memiliki usaha di berbagai bidang.


"Saya ingin
nyontek
cara pembangunan Singapura," ujar Ahok.


Seperti diketahui, Ahok direncanakan kembali melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Mulai hari ini hingga Rabu, 19 Oktober 2015, ia akan berada di Singapura untuk melihat cara pembangunan di sana, juga bertemu para WNI.


Staf khusus Gubernur DKI Michael Sianipar mengatakan, saat bertemu para WNI, Ahok akan memaparkan beberapa program pembangunan yang saat ini tengah dijalankan Pemerintah Provinsi DKI dan menawarkan kepada para profesional muda Indonesia di sana untuk kembali ke Indonesia dan turut berpartisipasi dalam program pembangunan itu.


Program itu antara lain pembangunan moda transportasi kereta ringan (Light Rail Transit/LRT), rumah susun untuk kelas menengah ke bawah di Jakarta, rencana penerapan sistem jalan elektronik berbayar (
Electronic Road Pricing/ERP
), manajemen air dan limbah, pengembangan sistem teknologi informasi untuk pemerintah, industri pariwisata, industri perbankan daerah, industri logistik, proyek reklamasi, dan proyek-proyek pembangunan lainnya di Jakarta.


"Pak Ahok berharap bisa mengundang orang-orang yang memiliki visi dan pemikiran yang sama untuk melakukan pembangunan negara. Orang-orang optimis yang bisa membuat semua program pembangunan terlaksana," ujar Michael.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya