Kepergok Mencuri, Alasan Pelaku Bunuh Ibu dan Anak di Cakung

Terduga pelaku pembunuhan ibu dan anak di Cakung
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Yanuar Nugraha

VIVA.co.id - Pelaku pembunuhan ibu dan anak di perumahan Aneka Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, akhirnya ditangkap Kamis pagi kemarin, 15 Oktober 2015.

Warga 'Kerubuti' Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Cakung

Informasi dari salah seorang sumber kepolisian pada VIVA.co.id, pelaku nekat menghabisi Dayu Priambarita (45 tahun), dan anaknya Yuel Imanuel, (5 tahun), karena kepergok mencuri.

Heri (40 tahun) yang sehari-hari buruh di pabrik besi itu dengan teganya menghabisi nyawa istri dan anak pengusaha kusen tersebut. Dengan entengnya, pisau yang dijadikan senjata ditancapkan ke leher ibu dan anak tersebut.

[Baca juga:

Curahan Hati Orangtua Pembunuh Ibu dan Anak di Cakung

Heri nekat melakukan pencurian itu sendiri terjadi karena mengetahui jika rumah korban tak pernah dikunci.

Terlebih, rumah pelaku yang terletak di RT 002/05 kelurahan Pulogebang, Cakung, hanya berjarak 50 meter dari rumah korban, yang berada di RT 015/09, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Karena itulah, Heri dengan leluasa memasuki rumah korban tanpa menjebol pintu. Namun, belum sempat mengambil barang-barang milik korban, pelaku lebih dulu kepergok. "Tapi handphone milik korban sudah diambil pelaku," kata seorang sumber.

Berdasarkan handphone yang diambil itu pula, polisi dapat dengan mudah melacak keberadaan pelaku. Namun, karena berpindah-pindah, membuat polisi sedikit kesulitan untuk meringkus pria yang diketahui memiliki anak perempuan berusia delapan tahun itu.

Ketika sudah berdiam diri di rumah kerabatnya di kawasan Bekasi, Kamis pagi, 15 Oktober 2015, sekitar pukul 08.00 WIB, pelaku akhirnya diringkus polisi.

Niat Heri untuk mencuri di rumah milik Heno Pujoleksono karena dia sering masuk keluar penjara. Terakhir, dia baru keluar LP Narkotika enam bulan lalu.

Tersangka Pembunuh Ibu-Anak Terpengaruh Narkoba

Terlebih, pekerjaannya yang serabutan dan masih tinggal di rumah orangtuanya, membuat ia gelap mata sehingga nekat melakukan perbuatan keji tersebut.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum, Kombes Krishna Murti mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa menetapkan pria yang ditangkapnya sebagai tersangka.

"Ini masih jadi saksi, karena baru ditangkap, kami masih memproses dan mengumpulkan alat bukti," ujar Krishna.

Kepala Polres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Umar Faroq, menambahkan pelaku telah menjalani pra rekonstruksi pada Kamis malam. Umar mengatakan penyidik tengah mendalami keterangan pelaku.

"Barang-barang (korban) masih ada. Ini yang perlu digali," ujar Umar. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya