PGI: Banyak Pendeta di Singkil Terancam

Kerusuhan di Singkil, Aceh
Sumber :
  • Zulkarnaini Muchtar (Banda Aceh)
VIVA.co.id
Perempuan Aceh Ini Pingsan setelah Dicambuk 12 Kali
- Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) mengatakan korban tewas pada saat adanya dua gereja yang juga dibakar di Aceh Singkil, Provinsi Aceh bukan disebabkan oleh pihak gereja.

54 Hektare Ladang Ganja Dimusnahkan
Menurut informasi yang didapat PGI dari lokasi kejadian, korban tewas dikarenakan tembakan dari pihak aparat kepolisian yang mencoba mencegah massa untuk tidak melakukan tindakan anarki.

Suami Dibunuh, Istri Prajurit TNI Minta Dijadikan PNS
"Massa yang terluka dikarenakan bentrokan dari aparat kepolisian dari satuan Brimob. Jadi Brimob coba mencegah massa yang hendak membakar gereja, terjadi benturan dengan aparat kepolisian. Kemudian yang meninggal akibat tembakan aparat Brimob," kata Kepala Hubungan Masyarakat PGI, Jerry Sumampow, di Graha Oikoumene, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Oktober 2015.

Jerry menjelaskan, bahwa pada saat ini di lokasi, suasana belum kondusif dan masih mencekam. Bahkan beberapa masyarakat, baik nasrani maupun muslim terganggu dengan keamanan di Aceh Singkil.

Maka dari itu, PGI meminta aparat kepolisian untuk mengamankan lokasi guna mencegah terjadinya bentrokan kembali.

Kata Jerry, peristiwa ini telah menimbulkan rasa tidak aman bagi warga masyarakat di Aceh Singkil.

"Masyarakat sekarang mencoba mengungsi ke daerah Tapanuli Utara, Sumatera Utara, dan pendeta-pendeta Erde Berutu dari Gereja GKPPD (Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi) di Danggurun, Kecamatan Simpang Kanan sedang terancam dan ingin keluar dari sana," tuturnya.

Pembakaran dua gereja di Aceh Singkil, Provinsi Aceh terjadi Selasa siang, 13 Oktober 2015. Dalam peristiwa tersebut, satu orang tewas tertembak, dan beberapa orang lainnya mengalami luka- luka. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya