- Wirawan Kusuma/VIVAbola
VIVA.co.id - Pertandingan final piala Presiden antara Persib Bandung melawan Sriwijaya FC dijadwalkan akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Minggu, 18 Oktober 2015.
Jika memang dilangsungkan di SUGBK, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian akan memberlakukan siaga 1 untuk pengamanan pertandingan tersebut.
"Saya sudah perintahkan jajaran Polda Metro Jaya yang jumlahnya 32 ribu orang lakukan siaga 1. Artinya semua (polisi) harus masuk kantor," kata Tito kepada wartawan usai melakukan pertemuan rapat keamanan di Mapolda Metro Jaya, Selasa, 13 Oktober 2015.
Untuk kekuatan pengamanan, kata Tito, kekuatan pengamanan hampir 10 ribu orang yang ada di sekitaran Gelora Bung Karno.
"Tapi di luar wilayah itu, masing-masing wilayah lakukan pengamanan," ujar Tito.
Selain itu, polisi juga akan meminta dukungan dari Kodam Jaya untuk pengamanan pertandingan.
"Dari Kodam Jaya sendiri selain pengamanan Presiden dan pengamanan GBK, juga ada pengamanan cadangan. Jumlahnya 2.000-2.500 personel TNI," ungkapnya.
Kemudian, dari Satpol Pamong Praja (PP), Pemda dan Dinas Perhubungan dan lainnya jumlahnya kurang lebih hampir seribu personel.
"Dari Polda Metro Jaya dan jajaran lebih kurang hampir 7.000 orang, ditambah dari Brimob 1.000, jadi itulah kekuatan pengamanan ini dan kita prinsipnya siap mengamankan," kata Jenderal Bintang Dua tersebut.
Laga final Piala Presiden antara Persib Bandung lawan Sriwijaya FC dijadwalkan akan berlangsung di Gelora Bung Karno. Untuk itu pihak kepolisian diminta menjaga keamanan di lokasi pertandingan dan juga di akses jalan yang juga berpotensi menimbulkan bentrokan.
Hal itu disebabkan lantaran pendukung Persib Bandung yaitu Viking dan Bobotoh yang terkenal tidak akur dengan pendukung Persija Jakarta The Jak Mania. Selain SUGBK, dua tempat lainnya yang menjadi event final tersebut dijadwalkan berlangsung di Bali dan Solo.
Polisi Rekonstruksi Kericuhan Saat Final Piala Presiden
Tembakan peringatan membuat massa malah lebih beringas.
