Pembunuhan Cakung, Begini Kenangan Terakhir Sang Guru

Sekolah korban pembunuhan Cakung Jakarta Timur
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anwar Sadat
VIVA.co.id
Pembunuh Dedy Pernah Gagal Merampok karena Stiker Wartawan
- Kasus pembunuhan ibu dan anak Dayu Priambarita (45) dan Yuel (5) di Cakung Jakarta Timur belum juga terungkap. Berbagai informasi dalam barang bukti terus didalami.

Tips Menghindari Pembunuh Modus Jual Beli Online

Peristiwa pembunuhan ini sangat mengejutkan pihak sekolah Taman Kanak-kanak (TK) tempat Yuel sekolah. Sebab, sebelum ditemukan tewas di rumahnya, Yuel masih sekolah diantar oleh Dayu.
Mayat Pria Terikat di Cakung Diduga Dibunuh di Lokasi Lain


Erni Kusrini, Wali kelas Yuel, masih sangat mengingat semua kegiatan yang dilakukan bocah lima tahun itu seharian. Sekilas tidak ada yang berbeda dengan sikap Yuel, tapi ada beberapa perubahan positif yang tidak pernah dilakukan selama dua tahun di sekolah.


Eni cukup terkejut sekaligus terkesima melihat Yuel akhirnya mau menari bersama dengan teman-temannya. Yuel yang merupakan anak pemalu berani menari di barisan paling depan.


"Tidak biasanya dia mau ikut menari. Sudah
gitu
paling depan pula. Saya sempat ambil foto dia tiga kali tapi mukanya selalu berpaling," tutur Eni, Selasa 13 Oktober 2015.


Selain itu, Yuel yang dikenal sulit untuk belajar dan selalu mencari ibunya, sangat mandiri. Tidak terlihat rasa manja yang biasanya muncul di sekolah.


"Waktu belajar dia alasan ingin main dulu,
biarin deh
dia main. Enggak lama dia panggil saya terus bilang, 'Bu aku mau belajar," tambah guru Kelas B1 itu.


Tak hanya itu Eni sangat senang melihat perubahan sikap Yuel saat makan. Biasanya, Yuel selalu mencari sang ibunda saat makan, tapi kini iia kut makan bersama dengan teman-temannya.


"Jumat kemarin itu dia akhirnya mau makan bareng sama teman-teman. Biasanya lari ke ibunya di kantin terus disuapin. Makannya
nambah
pula," kata Eni.


Kenangan-kenangan terakhir di sekolah itu tidak dapat dilupakan oleh Eni. Dia hanya bisa berharap kasus ini segera terungkap dan pelakunya segera ditangkap.


"Saya sebagai guru hanya bisa berdoa yang terbaik. Semoga kasusnya cepat selesai pelakunya segera ditangkap," kata Eni.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya