- VIVA.co.id / Anwar Sadat
VIVA.co.id - Seorang ibu dan anaknya di Cakung, Jakarta Timur, jadi korban pembunuhan sadis pada Kamis, 8 Oktober 2015. Misteri kasus itu belum terungkap pasti. Petugas kepolisian masih menyelisik ihwal kasus tersebut.
Kriminolog dari Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar, mengatakan besar kemungkinan kasus pembunuhan ibu dan anak yang terjadi di Perumahan Aneka Elok itu berlatar belakang persaingan usaha.
"Dari analisis saya itu bermotif saingan bisnis. Di mana dikatakan sang suami kan seorang pengusaha, apalagi keluarga tersebut sering mendapatkan ancaman teror," kata Bambang saat dihubungi wartawan, Selasa, 13 Oktober 2015.
Bambang menambahkan, yang memperkuat alasannya itu lantaran Yoel Imanuel (5) bocah tersebut juga menjadi sasaran pembunuhan sadis.
"Latar belakang saingan usaha berarti ekonomi. Ketika seseorang dihadapkan masalah ekonomi apapun dia halalkan. Bahkan bocah yang tidak ada salah apa-apa bisa ikut dihabisi," ujar Bambang.
Banyak faktor mengapa pembunuhan rata-rata dilandasi masalah ekonomi. Bambang menyebutkan pemerintah Indonesia selama ini kurang maksimal dalam mengurus perekonomian. Akibatnya, banyak rakyat jadi korban buruknya perekonomian negara.
Bambang juga mengatakan pemerintah selama ini hanya fokus pada perkembangan ekonomi bukan pada pemerataan ekonomi.
"Karena tidak merata inilah timbul persaingan usaha. Aturannya belum jelas, para pelaku usaha menyelesaikan dengan caranya sendiri. Termasuk menghabisi nyawa saingan bisnisnya atau keluarga dekatnya," kata Bambang.
Seperti diketahui, berdasarkan keterangan Poppy (18), putri sulung dari Heno Pujo Leksono dan Dayu, keluarganya sering mendapatkan ancaman dan juga teror dari orang tak dikenal.
Dicurigai ancaman tersebut datang dari para pesaing bisnis sang ayah yang merupakan pengusaha mebel yang membuka usahanya di Bintara, Bekasi. (ase)