Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Agus Darmawan dipastikan tahu soal peristiwa pembunuhan terhadap Putri, bocah perempuan yang mayatnya ditemukan tanpa busana dan terbungkus kardus.
Baca Juga :
Pembunuh Bocah dalam Kardus Segera Diadili
Setelah menjalani pemeriksaan intensif dan dengan diungkap sejumlah kasus pencabulan yang dia lakukan, Agus akhirnya mengakui kalau ia adalah pelaku pembunuh dan pemerkosa Putri.
Wartawan VIVA.co.id sempat mendengar langsung pengakuan Agus bahwa dirinya adalah pelaku pembunuhan terhadap Putri. Agus menemui Putri, setelah bocah malang itu pulang sekolah.
Dalam video eksklusif yang berhasil direkam VIVA.co.id, saat Agus dibawa untuk memperagakan sejumlah peristiwa pertemuannya dengan Putri, Agus mengaku saat itu Putri masih memakai seragam sekolah. Tetapi, dia tidak mengetahui persis jam berapa dia bertemu dengan Putri.
"Dia (Putri) pakai baju sekolah Pak. Tetapi, saya tidak ingat itu jam berapa," ujar Agus kepada penyidik Jatanras Polda Metro Jaya, Sabtu dini hari, 10 Oktober 2015.
Selain itu, Agus mengakui, menghabisi nyawa Putri dengan cara menjerat leher korban dengan menggunakan kabel dan membentukan kepala bocah malang itu berkali-kali hingga dia tewas.
Selain itu, Agus juga sempat menceritakan dan memperagakan beberapa adegan, saat dia mengajak Putri dari sekolah untuk masuk ke dalam gubuknya.
Setelah menggagahi dan membunuhnya, Agus kemudian membungkus jasad Putri dengan kardus dan membuangnya di kawasan Kamal, Jakarta Barat.
Kerja keras, kegigihan dan kesabaran polisi untuk mengungkap kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Putri, anak perempuan sembilan tahun yang jasadnya ditemukan terbungkus kardus patut diacungi jempol.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kemungkinan besar pada hari ini, Sabtu 10 Oktober 2015, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian akan mengumumkan langsung status Agus sebagai pelaku pembunuhan anak perempuan dalam kardus itu. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain itu, Agus mengakui, menghabisi nyawa Putri dengan cara menjerat leher korban dengan menggunakan kabel dan membentukan kepala bocah malang itu berkali-kali hingga dia tewas.
