Sumber :
- VIVA.co.id/Anwar Sadat
VIVA.co.id
- Kesedihan mendalam dialami keluarga Heno Pujoleksono, suami korban pembunuhan sadis ibu dan anak di Cakung, Jakarta Timur. Prosesi ibadah di kediamannya pun berjalan dengan diwarnai isak tangis para pelayat.
Pantauan di lokasi, Jumat malam 9 Oktober 2015, rumah duka Gedung Serba Guna, Rumah Susun Klender, Jakarta Timur, terlihat diramaikan puluhan pelayat. Tampak dua peti kayu dihiasi karangan bunga dikelilingi jemaah gereja dan keluarga Dayu Priambarita dan Yoel Imanuel. Nyanyian lagu gereja mengiringi suasana duka di gedung tersebut.
Baca Juga :
Tips Menghindari Pembunuh Modus Jual Beli Online
Pantauan di lokasi, Jumat malam 9 Oktober 2015, rumah duka Gedung Serba Guna, Rumah Susun Klender, Jakarta Timur, terlihat diramaikan puluhan pelayat. Tampak dua peti kayu dihiasi karangan bunga dikelilingi jemaah gereja dan keluarga Dayu Priambarita dan Yoel Imanuel. Nyanyian lagu gereja mengiringi suasana duka di gedung tersebut.
Sang suami Heno Pujoleksono dan kedua anaknya tampak meratapi kedua peti jenazah tersebut. Heno mengenakan kaos cokelat berkerah melihat kedua peti istri dan anaknya dengan tatapan hampa. Sementara kedua putrinya meski meneteskan air mata berusaha tegar. Kedua anaknya pun terus memeluk sang ayah.
Sesuai Rencana, jenazah akan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Pondok Kelapa. Pendeta Jeffry Kambuno mengatakan, prosesi pemakaman akan dilangsungkan Sabtu 10 Oktober 2015, sekitar pukul 12.00 WIB.
"Pemakamannya di TPU Pondok Kelapa," ujar jeffry, Jumat, 9 Oktober 2015
Istri pengusaha kusen, Dayu Priambarita (45) dan anaknya Yoel Imanuel (5) ini ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan. Polisi pun hingga kini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku serta mendalami motif pembunuhan sadis tersebut.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sang suami Heno Pujoleksono dan kedua anaknya tampak meratapi kedua peti jenazah tersebut. Heno mengenakan kaos cokelat berkerah melihat kedua peti istri dan anaknya dengan tatapan hampa. Sementara kedua putrinya meski meneteskan air mata berusaha tegar. Kedua anaknya pun terus memeluk sang ayah.