Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Putri, bocah berusia sembilan tahun yang tewas di dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat, diduga dicabuli lebih dari sekali. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Polisi Krishna Murti.
Krishna mengatakan, analisa tersebut berdasarkan hasil dari keterangan kedokteran forensik terhadap tubuh korban.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Pembunuh Bocah dalam Kardus Segera Diadili
Krishna mengatakan, analisa tersebut berdasarkan hasil dari keterangan kedokteran forensik terhadap tubuh korban.
"Dari hasil keterangan kedokteran forensik, terindikasi kuat bahwa korban sudah lebih dari sekali jadi korban pelecehan seksual," ujar Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 8 Oktober 2015.
Krishna menduga bahwa korban dan pelaku sudah saling kenal dan bukan orang jauh.
"Dan ini mengerucut penyelidikan lebih intensif lagi mencari siapa orang tersebut. Kami belum bisa mendapatkan nama, dan mohon pengertian karena ada info penyelidikan tidak bisa dibuka ke publik," kata Krishna.
Krishna menjelaskan, pelaku juga diduga seorang peadofil. "DNA di kaos kaki ini menjelaskan kaos kaki tersentuh secara intens oleh orang yang
potensial suspect
. Kalau yang mengatakan dia paedofil hasil di tubuh korban. Di tubuh korban diduga korban dicabuli lebih dari sekali," ucap dia.
Labih lanjut, Krishna menuturkan, salah satu ciri paedofil adalah pernah melakukan kejahatan. Pernah jadi korban dan tinggal sendiri.
"Selain itu paedofil punya prefenrensi seksual menyimpang. Dekat dengan anak-anak dan tahu cara mencari korbannya. Inilah yang harus kami kejar.
Profiling
orang seperti ini sudah kami pantau dan masukin rumahnya. Tapi tidak menutup kemungkinan mencari
potensial suspect
lain," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Dari hasil keterangan kedokteran forensik, terindikasi kuat bahwa korban sudah lebih dari sekali jadi korban pelecehan seksual," ujar Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 8 Oktober 2015.
