- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Ketua Dewan Konsultatif Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Seto Mulyadi atau kerap dipanggil Kak Seto, menyempatkan diri mendatangi sekolah SDN 05 Pagi Kalideres dan rumah korban pembunuhan yang dibunuh secara sadis dan dimasukkan ke dalam kardus, Putri Nur Fauziah alias Eneng.
Kak Seto menyempatkan diri menyampaikan banyak hal kepada pihak guru di SDN 05 Pagi terkait perlindungan anak-anak dari ancaman kekerasan dan pelecehan seksual. Kedatangan Kak Seto bersama rombongan dari Mabes Polri yang dipimpin oleh Kadiv Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Charliyan.
Selanjutnya, Kak Seto mendatangi rumah korban dan bertemu dengan keluarga Putri. Setelah mendengar cerita dari pihak sekolah, dan mendengar penuturan dari orang tua korban tentang karakter Putri, Kak Seto menduga pelaku pembunuh Eneng atau Putri adalah orang terdekat korban.
"Ya pelaku diduga memang orang terdekat. Artinya dia tidak merasa ketakutan atau merasa stres. Berarti itu orang yang sudah dikenal," kata Kak Seto, Selasa, 6 Oktober 2015.
Meski begitu, Kak Seto enggan berspekulasi lebih dalam karena itu merupakan ranah polisi untuk menyelesaikan kasus hukum ini. Namun dugaan itu menurutnya harus diwaspadai.
"Paling tidak dugaan-dugaan itu harus diwaspadai pihak-pihak yang dekat selama ini. Bukan hanya yang dekat sejak sebulan atau seminggu yang lalu, tapi juga sejak dua atau sehari yang lalu," tuturnya.
Kak Seto bahkan menyempatkan diri berkomunikasi dengan teman-teman korban di Kelas II SDN 05 Pagi Kalideres untuk mendapatkan informasi lebih yang bisa ditindaklanjuti pihak Kepolisian, mengingat sangat sedikit saksi untuk membongkar kasus ini.
"Kita gali informasi dari anak-anak yang menjadi sahabat Putri. Ada namanya Kiki, teman akrab dia di kelas, kita gali, ada informasi apa dari dia," ujar dia. (ren)
Pembunuh Bocah dalam Kardus Segera Diadili
Kejaksaan sudah menyatakan berkas Agus sudah lengkap
