- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Pembunuhan keji terhadap PNF harus mendapat perhatian khusus. Keluarga diminta untuk berperan sebagai pelindung utama bagi anak. Mulai dari tindak kekerasan hingga bahaya narkoba terhadap anak.
Konsultatif Nasional Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Seto Mulyadi, yang mendatangi orangtua PNF di Kalideres, Jakarta Barat, berhadap kepada seluruh orangtua ikut berperan memberikan pendidikan kepada anak agar dapat mendeteksi segala ancaman.
Karena itu, Kak Seto kembali menyampaikan pentingnya membentuk satgas perlindungan anak di tingkat RT dan RW. Satgas ini berperan memberi edukasi kepada orangtua dan anak dari ancaman kekerasan anak.
Setelah menemui orangtua PNF, Kak Seto yang hadir bersama Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Charliyan, kembali menerangkan kekerasan terhadap anak justru banyak dilakukan oleh orang dekat atau mereka yang justru dikenal korban.
"Saya kira kita harus mewaspadai bahwa pelaku kekerasan seksual terhadap anak biasanya adalah orang dekat," kata dia, Selasa 6 Oktober 2015.
Menurut Kak Seto, umumnya anak-anak tidak menyadari adanya ancaman bahaya kepada orang yang telah dikenalnya. Meski begitu, ada orang lain yang juga perlu diwaspadai.
"Anak anak itu biasanya mau dibujuk jika oleh orang dekatnya, dengan orang lain kecuali jika dengan paksaan. Orang yang terlihat sangat baik juga perlu diwaspadai," katanya.
Karena itu, Kak Seto mendorong agar seluruh orangtua mewaspadai orang-orang yang ada di sekitar lingkungan anak.
"Salah satu yang kita akan lakukan paling awal adalah membentuk satgas perlindungan anak di tingkatan RT dan RW. Tangerang Selatan sudah menyatakan setuju dan siap mendukung. Saya kira Jakarta sudah saatnya untuk dapat mendukung rencana ini," katanya.
Terkait kasus yang dialami keluarga PNF, KPAI dan kepolisian serta jajaran terkait bekerja sama untuk memberikan pendampingan kepada keluarga korban sampai tuntas, hingga pelaku ditemukan.
Laporan: Danar Dono/Jakarta
Depok Catat 147 Kasus Kejahatan pada Wanita dan Anak
Data dari Januari hingga Juli 2016.
