Ahok: Perumahan Saya Mewah, Tapi Buang Limbah ke Laut

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Tiru Belanda, Ahok Ingin Rumah Ada Saluran Air Limbah
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkap, tetangga-tetangganya di kawasan pemukiman mewah Pantai Mutiara di Pluit, Jakarta Utara, membuang air limbah rumah tangga mereka ke laut setiap hari.

"Di perumahan saya rumahnya mewah-mewah, setiap pagi itu kalau jam lima atau jam enam, saya lihat pembantu tetangga depan rumah saya itu, langsung buang air kotor ke laut. Saya enggak tahu itu air bekas ngepel, air sabun atau air bak cucinya, buang aja ke laut," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, saat membuka Workshop Rencana Penggabungan antara PD PAM dan PD PAL (Pengolahan Air Limbah) Jaya di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Oktober 2015.

Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea

Ahok mengatakan hal tersebut tentu tidak bisa dibenarkan. Di negara-negara maju, setiap rumah memiliki saluran pembuangan air limbah khusus yang tersambung dengan penampungan limbah utama milik pemerintah. Air kotor dari warga, kemudian diolah kembali untuk menjadi air yang bisa dikonsumsi.

"Dulu Singapura enggak ada air, dia beli air dari Malaysia. Sekarang dia 100 persen airnya diolah, dia juga membuat banyak waduk. Malah di Israel lebih hebat lagi. Dia mengolah air laut, tapi juga mengolah air limbah," ujar Ahok.

Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel

Ahok mengatakan hal seperti itu pula yang seharusnya diterapkan di Jakarta untuk menyelesaikan masalah keterbatasan persediaan air bersih di Jakarta. Maka dari itulah, Ahok mengatakan, ia hendak menggabungkan BUMD PD PAM (Perusahaan Air Minum) Jaya dan PD PAL (Pengolahan Air Limbah) Jaya.

Saat sudah tergabung, PAM bisa menggunakan teknologi pengolahan air limbah yang dimiliki PAL untuk mengolah setiap air kotor di Jakarta menjadi air layak konsumsi. Air-air kotor itu, terkumpul dari saluran khusus air limbah yang rencananya akan dibangun pula menghubungkan setiap rumah-rumah di Jakarta ke penampungan utama air limbah yang dimiliki pemerintah.

Hal itulah yang pada akhirnya dinilai akan menyelesaikan masalah keterbatasan persediaan air bersih di Jakarta. Ditambah dengan rencana Pemerintah Provinsi DKI untuk mengakuisisi PT. Aetra Air Jakarta dan PT. PAM Lyonasse Jaya, Pemerintah Provinsi DKI melalui PD PAM Jaya nantinya akan kembali menjadi pihak yang memegang kewenangan penuh penyediaan air bersih di Jakarta.

"Persediaan air kita di Jakarta harusnya luar biasa kalau kita bisa olah semua yang ada di Ciliwung ditambah asa KBT (Kanal Banjir Timur) dan KBB (Kanal Banjir Barat)," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya