Ahok: SBY Layak Diabadikan di Museum Bawah Tanah

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengusulkan, diorama di ruang bawah tanah Monumen Nasional (Monas) diperbanyak hingga menampilkan sejarah Indonesia mutakhir, termasuk Pemilihan Umum (Pemilu) langsung yang memilih Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden ke-6 RI dua periode.

Suvenir Bahan Bangunan-Foto Rontgen, Kocaknya Rencana Pernikahan Rizky Febian yang Dirancang Sule

Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, 51 diorama yang terletak di ruangan Museum Sejarah Nasional Indonesia yang terletak pada kedalaman tiga meter di kompleks Monas saat ini hanya menampilkan sejarah Indonesia hingga masa Orde Baru.

Padahal, terpilihnya SBY hingga dua periode sebenarnya adalah sebuah tonggak sejarah bangsa. Seharusnya, hal tersebut turut diabadikan dalam susunan diorama yang menampilkan sejarah Indonesia sejak zaman Majapahit itu.

Top Trending: Kiai Rela Serahkan Istrinya ke Oknum Habib Hingga Patung Liberty Berguncang

"Pemilihan langsung Pak SBY itu tonggak sejarah kita. Pertama kalinya ada pemilihan langsung dan ada Presiden yang dipilih langsung sebanyak dua periode. Anda harus menghargai Pak SBY yang mendapat kepercayaan sebanyak 10 tahun," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin, 28 September 2015.



Ahok mengaku telah mengkomunikasikan ide ini ke Unit Pengelola (UP) Kawasan Monas yang berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi DKI. Hanya, agar ide itu terlaksana, Sekretariat Negara harus menyetujui ide itu. Meski dikelola Pemerintah Provinsi DKI, kawasan Monas tetap merupakan aset yang juga dimiliki pemerintah pusat.

"Negara mesti mengkaji juga, ada macam-macam yang harus dibicarain," ujar Ahok menambahkan.

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Bandung, Bogor, Bekasi Selasa 7 Mei 2024

Sekadar informasi, Museum Sejarah Nasional Indonesia yang terletak di ruang bawah tanah kawasan Monas, menjadi tempat bagi 51 diorama yang menggambarkan sejarah bangsa. Masing-masing diorama berukuran 80 x 80 meter.

Diorama menampilkan ilustrasi perkembangan bangsa Indonesia dari masa pra sejarah, zaman kerajaan, penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, hingga terakhir, pembangunan di masa pemerintahan Presiden Soeharto.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya