Waspadai Modus Baru Copet di Angkot

VIVAnews - Waspadai modus baru pencopetan di atas angkutan umum. Komplotan pencopet biasanya pura-pura muntah untuk mengalihkan perhatian korbannya.

Seperti yang terjadi di atas angkutan umum P 19 jurusan Depok-Taman Mini, Kamis 18 Juni 2009. Komplotan pencopet berhasil memperdaya seorang perempuan bernama Ririn Destarini, 28.

Pelaku terdiri dari tiga orang yaitu Edwindo, 26, Eko, 20, dan Nurdin, 23. Mereka yang mengamati korban sejak di Jalan Raya Lenteng Agung mulai menjalankan aksinya ketika penumpang mulai sepi.

Edwindo yang duduk di samping korban pura-pura muntah. Ia kemudian meminta korban pindah tempat duduk. Korban pun menurutinya tanpa curiga. Saat itulah tas korban diraba. Pelaku berhasil mengambil satu telepon genggam.

Awalnya korban tak sadar dengan kondisi itu. Ririn justru mengetahui dirinya tengah menjadi korban pencopetan dari seorang penumpang lain. Spontan Ririn pun berteriak, "Copet!"

Merasa tidak aman, komplotan pencopet itu berusaha kabur. Namun sejumlah orang yang terlanjur mendengar teriakan Ririn berhasil menangkap Edwindo dan menghakiminya. Sedangkan, Eko dan Nurdin berhasil kabur.

Edwindo kemudian diserahkan ke polisi, dan kini mendekam di tahanan Kepolisian Sektor Jagakarsa. "Dua lagi masih buron, kami masih melakukan pengejaran," kata Kapolsek Jagakarsa, Komisaris Udik Tanang. "Komplotan ini sering beraksi di atas angkot dengan modus pura-pura muntah. Saya minta warga waspada."

Detik-detik Serangan Rudal Israel Tewaskan 3 Anak dan Cucu Pentolan Hamas Ismail Haniyeh
Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Peluncuran dan Pembukaan

Kereta Cepat Whoosh Dikabarkan Mengalami Kebocoran, KCIC Buka Suara

Muncul narasi kebocoran di sambungan gerbong 5 dan 6 dari kereta cepat Whoosh. Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) pun membantah narasi itu.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024