Sumber :
- Foe Peace - VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Sebagai seorang wanita, mungkin jadi pengojek sepeda motor bukan sebuah pekerjaan yang pantas dan layak. Tapi, tidak bagi Suhartati, seorang ibu rumah tangga warga Gang Minang, Kota Depok, Jawa Barat.
Demi menghidupi tiga anak pasca meninggalnya sang suami, memaksa ia harus melewati batas kemampuan seorang wanita. Ia pun memilih pekerjaan sebagai pengendara ojek digital, Gojek.
"Sebelum jadi Gojek, saya nganter jemput anak sekolah, saya ibu rumah tangga. Suami saya sudah almarhum. Selain demi cari nafkah, saya mau jadi driver Gojek juga," ujar Suhartati kepada
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Demi menghidupi tiga anak pasca meninggalnya sang suami, memaksa ia harus melewati batas kemampuan seorang wanita. Ia pun memilih pekerjaan sebagai pengendara ojek digital, Gojek.
"Sebelum jadi Gojek, saya nganter jemput anak sekolah, saya ibu rumah tangga. Suami saya sudah almarhum. Selain demi cari nafkah, saya mau jadi driver Gojek juga," ujar Suhartati kepada
VIVA.co.id
baru-baru ini.
Suhartati menceritakan, memang, bekerja sebagai pengendara Gojek bukan pekerjaan yang mudah. Setiap hari ia harus kuat menahan terik panas sinar matahari di tengah debu jalanan ibu kota.
"Dibawa
happy aja.
Walau panas
gak
jadi masalah, macet yang penting sabar," ujarnya.
Satu bulan sudah Suhartati bekerja sebagai pengendara Gojek dan beruntungnya, ia bisa menghasilkan uang yang dirasa bisa untuk memenuhi kebutuhan ia dan ketiga anaknya. "Di awal saya kerja ini, di minggu ke-3 saya dapat penghasilan Rp4 - 5 juta," kata dia sambil tersenyum.
Selanjutnya... Pengalaman lucu...
Pengalaman Lucu
Suhartati mengatakan, tidak banyak wanita yang mau menjalani pekerjaan seperti yang ia geluti saat ini. Bahkan, jumlah wanita yang bergabung di Gojek menurutnya bisa dihitung dengan jari.
Selama mengendarai Gojek, Suhartati paling banyak melayani calon penumpang sesama wanita.
Tapi tak jarang ada juga penumpang pria yang mau tidak mau, harus dibawanya sesuai tempat yang sudah disepakati dalam pesanan melalui aplikasi Gojek.
"Saya baru tiga kali bawa penumpang cowok, biasanya penumpang saya perempuan," ujar dia.
Suhartati menceritakan, saat mendapat pesanan seorang pria, ia mendapatkan pengalaman yang cukup lucu. Karena, pria pemesan Gojek tak mau sepeda motor dikendari Suhartati dan memilih mengendarai sepeda motor dan meminta Suhartati duduk manis di jok belakang layaknya seorang penumpang.
Hal serupa juga terjadi di semua penumpang pria yang pernah memesan layana Gojeknya. "Nah lucunya, ketiga penumpang cowok saya ini, tak mau saya yang bawa motornya, malah mereka yang bawa motor saya ke tempat tujuan mereka," katanya tersenyum kecil.
Suhartati mengira, ketiga penumpang pria itu mungkin merasa iba pada dirinya sehingga memutuskan mengambil kendali sepeda motor. "Mungkin mereka
gak
tega sama saya yang perempuan kali yah makanya baik
gitu
," kata dia. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
VIVA.co.id
