VIVA.co.id - VIVA.co.id - Tak lama lagi, SD Negeri I Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat bakal raib.
Bangunan SD yang berdiri tepat di ruas jalan utama di Kota Depok itu, tak lama lagi akan diratakan dengan tanah untuk pembangunan pelebaran jalanan kota.
Saat ini, sekolah yang ditempati 393 murid itu, sudah kosong melompong. Di jam sekolah, tak satupun murid terlihat di sekolah itu.
Di dalam ruangan kelas kini juga tak ada lagi satu bangku dan meja pun. Aliran listrik pun telah diputus sejak beberapa waktu lalu.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dari UPT Pendidikan TK-SD Kecamatan Beji, Siti Nurjanah mengatakan, seluruh murid di SDN I kini sudah tak bersekolah di sekolah itu, mereka terpaksa mengikuti pelajaran dengan menumpang di SD Negeri IV Pondok Cina.
Siti mengatakan, SDN I Pondok Cina sudah dikosongkan sejak April 2015. Rencananya, bangunan akan dibongkar pada akhir Maret. Namun dengan alasan tertentu proyek pengerjaan pun molor sampai dengan hari ini.
"Untuk dibangun apa saya kurang tahu ya. Namun yang jelas, nanti semuanya akan digabung ke SDN Pondok Cina IV. SDN Pondok Cina IV Ini nanti akan diperluas dengan lahan 1600 meter persegi, sehingga bisa diisi para siswa dari SDN Pondok Cina I," katanya menjelaskan, Senin 14 September 2015.
Kabar terakhir yang didapat Siti menyebutkan, bangunan sekolah itu akan dibongkar karena terdampak proyek pelebaran jalan.
Yang ia dengar alasan belum dibongkar dan sebagainya, karena gagal lelang akibat meroketnya nilai tukar dolar. Sehingga lelang baru akan dilakukan lagi Oktober nanti.
"Kalau alasan lain saya kurang tahu. Katanya jalan akan dilebarkan lagi 10 meter. Dan bangunannya juga sudah tak layak. Kalau alasan lain, apakah ada sengketa atau akan dibuat yang lain saya kurag tahu ya. Saya hanya melanjutkan. Untuk sementara belum tahu untuk apa," ujarnya.
Siti pun tak menampik imbas dari adanya proyek tersebut mulai berdampak pada prestasi sekolah. "Iya, Pondok Cina I biasanya tertinggi di Beji, sekarang merosot. Jam belajarnya juga jadi berkurang," ujarnya.
Kenyataan ini juga mulai dikeluhkan para orangtua siswa. Subur (45) salah satunya. Ayah dua anak ini mengaku nilai prestasi putrinya mulai anjlok.
"Prestasi menurun, sekolah nggak jelas. Katanya mau direnovasi tapi nggak jelas sudah sampai setahun nggak ada juga kejelasan. Waktu belajar bekurang, ekstrakurikuler juga terhambat. Yang kita dengar sih katanya ada sengketa, tapi sengketa sama siapa kita enggak tahu," ucapnya.
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
Pada Senin, 22 April, Inter Milan meraih Scudetto ke-20 dalam sejarah mereka, dan cara mereka memastikannya tidak bisa lebih memuaskan lagi.
