Gerakan Ini untuk Hambat Ahok Jadi Gubernur Lagi

Ilustrasi/Aksi massa memprotes Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Seniman dan aktivis HAM, Ratna Sarumpaet, mengaku kecewa lantaran mendukung  Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada pemilihan gubernur Jakarta, 2012 lalu. Saat itu, dia berharap Jakarta bisa dipimpin oleh pemimpin yang mencerminkan Bhinneka Tunggal Ika.

Skenario Pergerakan Massa Demo 4 November

"Tapi sekarang orang ini,  Ahok sombong. Dia tak mau belajar budaya dari masyarakat yang dipimpinnya," ujarnya dalam diskusi yang diselenggarakan gerakan #LawanAhok, dengan tema Menata Pembangunan Jakarta yang Berkeadilan dan Berkemanusiaan di Tebet, Jakarta, Sabtu, 5 September 2015.

Ratna menyebut, gaya bicara Ahok yang seenaknya dan kasar menunjukkan bahwa Ahok tak pantas menjadi Gubernur DKI. Maka dari itu, katanya, pada pemilihan gubernur 2017 mendatang, warga Ibu Kota sebaiknya berpikir lagi untuk memilih pemimpinnya.

Bukan hanya itu, Ratna yang tergabung dalam gerakan #LawanAhok menjelaskan akan membuat tim kerja untuk Ahok supaya tak memimpin Jakarta untuk kedua kalinya.

"Target tim kerja ini ialah agar Ahok tak lagi memimpin Jakarta," katanya.

Ratna juga menuding Ahok bersekongkol dengan salah satu perusahaan properti terbesar dalam menggusur warga Kampung Pulo, Jatinegara, beberapa waktu lalu.

"Masyarakat juga tahu, Ahok dekat dengan salah satu perusahaan properti terbesar dan dia memiliki kepentingan khusus," katanya.

Sementara Lieus Sungkharisma, angota gerakan #LawanAhok lainnya, yang diketahui merupakan tokoh Tionghoa warga Glodok, juga mengaku akan berupaya untuk mencegah Ahok memimpin Jakarta untuk kedua kalinya.

"Saya akan berusaha untuk mengkampanyekan #LawanAhok ke seluruh pelosok. Bahkan kalau perlu di seluruh kelurahan kami bangun posko #LawanAhok," katanya.

Perlu diketahui, Kamis 20 Agustus 2015 lalu, pemerintah DKI telah melakukan relokasi pada warga Kampung Pulo. Diketahui, warga yang direlokasi dipindahkan ke rumah susun sewa Jatinegara Barat.

Relokasi tak berjalan mulus seperti yang diinginkan. Karena, sempat terjadi kerusuhan yang bisa dinilai cukup parah antara warga yang terkena relokasi, dengan pihak aparat yang mengamankan jalannya relokasi.

Akibat relokasi tersebut gerakan #LawanAhok melontarkan kritikan. Bahkan, sempat pada 28 Agustus lalu, mereka melakukan demonstrasi di depan rumah dinas Ahok.

Pesan Twitter untuk Aksi Damai 4 November
Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Soni Sumarsono

Pengganti Ahok Minta Demonstran Tak Terprovokasi

Pendemo boleh unjuk rasa asalkan tertib.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016