35 Menit Semobil dengan Jokowi, Ini yang Dibicarakan Ahok

Presiden Joko Widodo bersama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id
VIVA.co.id
Minat Investasi Tak Terpengaruh Aksi Demo 4 November
- Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI Joko Widodo berada di dalam mobil yang sama dalam perjalanan selama 35 menit dari Istana Kepresidenan di Jakarta Pusat, menuju ke Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, untuk melakukan 'blusukan' pada Kamis, 3 September 2015.

Prijanto Klaim Keluarga Bung Hatta Sesali Tutur Kata Ahok

Selama dalam perjalanan, Jokowi mengaku berdiskusi tentang banyak hal bersama Ahok, sapaan akrab Basuki, mantan rekannya di Pemerintah Provinsi DKI. Kendati demikian, kepada para wartawan kemarin, Jokowi enggan mengungkap isi diskusinya dengan Ahok.
Banyak Lawan di Pilkada DKI, Ahok Tak Masalah


Hari ini, Ahok mengungkap perbincangannya bersama Jokowi yang salah satunya membahas tentang kesiapan Jakarta menyelenggarakan pesta olahraga terbesar antar bangsa-bangsa se-Benua Asia, Asian Games, yang akan dilaksanakan pada tahun 2018 nanti.


"Pak Jokowi tanya soal kesiapan Asian Games. Jadi sekalian, saya juga sampaikan tentang rencana pembangunan LRT (
Light Rail Transit
/kereta rel ringan)," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jum'at, 4 September 2015.


Sebagai informasi, 2 koridor LRT dipersiapkan oleh DKI khusus untuk penyelenggaraan Asian Games. Koridor pertama (Koridor 7, Bandara Soekarno Hatta - Ancol - Kemayoran - Cempaka Putih), akan mengangkut para atlet dari tempat kedatangan mereka, Bandara Soekarno-Hatta, ke apartemen perkampungan atlet yang juga tengah dibangun DKI di kawasan Kemayoran.


Koridor kedua (Koridor 1, Kebayoran Lama - Kelapa Gading), akan mengangkut para atlet dari wisma atlet ke tempat utama mereka bertanding di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno.


Seluruh pembangunan moda transportasi itu didukung anggaran dari pemerintah pusat.


Blusukan ke perkampungan kumuh di kawasan Semper Barat dan Koja sengaja dipilih karena Jokowi dan Ahok ingin meninjau kemungkinan penertiban kedua kawasan kumuh itu. Hal itu ingin dilakukan untuk mencapai target Jakarta bebas kawasan kumuh pada tahun 2019.


Sebelum merelokasi, Ahok mengatakan, pemerintah tentunya akan membangun rumah susun yang layak terlebih dahulu. Serupa dengan tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI di kawasan Kampung Pulo, Ahok mengatakan, DKI juga merancang skema kompensasi yang sama. Pemprov akan menawarkan ganti rugi sebesar 1,5 kali harga NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) kepada warga yang bisa menunjukkan sertifikat kepemilikan tanah.


"Beliau (Jokowi) yakin, itu pola yang tepat untuk bereskan kawasan kumuh. Kita enggak mungkin biarin kawasan kumuh terus ada. Gang-gang sempit itu kalau ada kebakaran pasti habis rumahnya, mobil pemadam enggak bisa masuk. Tapi untuk saat ini memang kita mau utamakan relokasi hunian yang ada di bantaran-bantaran sungai dan kali dulu," ujar Ahok.


Seperti diketahui, pada Kamis, 3 September 2015, Jokowi dan Ahok sama-sama melakukan blusukan. Itu kali kedua Jokowi dan Ahok blusukan setelah keduanya menjabat sebagai Presiden RI dan Gubernur DKI. Sebelumnya, pada 18 Februari 2015, mereka berdua juga melakukan kunjungan bersama ke proyek Sodetan Ciliwung di Jalan Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur.


Pada blusukan kemarin, Jokowi-Ahok menghadiri acara pembagian 1.000 paket sembako kepada warga. Mereka berdua memantau pembagian itu sambil berbincang dengan akrab.


Jokowi dan Ahok berangkat semobil menggunakan mobil kepresidenan, Mercedez-Benz hitam berpelat nomor RI 1 dari Istana Negara. Usai menuntaskan pembagian sembako di Cilincing, mereka berdua melanjutkan perjalanannya menuju ke Lapangan Kobra RW 09, Jalan Tanah Merah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara juga untuk membagi-bagikan sembako.


 


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya