Sumber :
- M Iqbal
VIVA.co.id
- Menolak menggelar aksi di Monas, massa buruh mulai memadati kawasan di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa 1 September 2015. Begitu tiba, buruh langsung menggelar orasi.
Sudah sekitar pukul 10.00 WIB, gelombang massa buruh mulai berdatangan. Dari mereka yang paling mencolok adalah massa buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN).
Baca Juga :
Alasan Delapan Tukang Becak Ingin Terobos Istana
Sudah sekitar pukul 10.00 WIB, gelombang massa buruh mulai berdatangan. Dari mereka yang paling mencolok adalah massa buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN).
Dengan seragam biru, buruh SPN terus berkumpul dan memenuhi kawasan utara Monas.
"Kita kerahkan 5.000 buruh, dari tiga provinsi, DKI, Banten, dan Jawa Barat," ujar Iwan Kusmawan, Ketua Umum DPP Serikat Pekerja Nasional, kepada VIVA.co.id.
Dari pantuan, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Hendro Pandowo, tampak memimpin langsung pengamanan jalannya aksi. Hendro langsung berinteraksi dengan massa aksi yang sudah berkumpul dan meminta untuk tertib dalam menyampaikan aspirasi.
"Tadi pagi, Pak Kapolda sudah memberikan pengarahan sebelum ke HI," ujar Hendro.
Hendro menjelaskan, kekuatan personel Polres Metro Jakarta Pusat terdiri dari 6.000 personel yang disiagakan di berbagai titik seperti Istana Negara, Istana Wapres, DPR Senayan, Kantor RRI, Kantor Menko Polhukam.
Guna memastikan kelancaran demonstrasi juga disediakan pos kesehatan untuk pendemo, sembilan mobil ambulans dan 27 tenaga medis. Meski sudah digelar orasi, hingga saat ini belum dilakukan pengalihan lalu lintas di depan Istana Negara.
"Lalu lintasnya nanti kita berlakukan situasional, kalau sudah padat sekali akan kita alihkan," katanya Hendro. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dengan seragam biru, buruh SPN terus berkumpul dan memenuhi kawasan utara Monas.