- iStock
VIVA.co.id - Warga Duren Sawit, Jakarta Timur, digegerkan dengan ditemukannya jasad pria dalam kondisi buntung alias terpisah dari badannya.
Korban teridentifikasi bernama Fery Handoko (33 tahun). Jasad Fery ditemukan di kontrakannya di Jalan Taman Malaka Selatan, RT 16 RW 08, Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin 31 Agustus 2015.
Jasad Fery pertama kali ditemukan adik kandungnya, Umar Irawan (29 tahun). Saat itu Umar datang untuk menjemput kakaknya. Namun, saat tiba di kontrakan Fery, Umar menemukan rumah dalam keadaan sepi.
Belum jauh masuk mencari kakaknya, Umar melihat sosok seperti boneka dalam kegelapan yang terbujur kaku bersandar di tembok. Alangkah terkejut Umar saat mendapati tubuh dan sebuah tengkorak kepala adalah kakaknya.
Saat ditemukan korban hanya mengenakan celana pendek. Umar dan warga kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Duren Sawit.
Menurut Neni, pemilik kontrakan, korban yang beraktivitas sebagai pedagang martabak sudah tiga bulan belakangan tidak terlihat beraktivitas.
"Katanya dia sakit, sudah dua sampai tiga bulan ini dia memang tidak terlihat lagi," kata Neni.
Korban diketahui sudah menghuni kontrakan itu selama tiga tahunan. Namun, korban sempat berpindah dua kali sebelum akhirnya kembali lagi ke kontrakan itu lagi.
"Kemungkinan juga dia sudah begitu (meninggal) tiga bulan, tapi baru ketahuan pas adiknya datang nyari ke sini," ujar Neni.
Petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Duren Sawit yang tiba ke lokasi kejadian menyatakan, korban diduga gantung diri. Pasalnya, petugas mendapati tali tambang plastik berwarna hijau yang tergantung.
"Kepalanya sudah lepas dari badan, dan di atas badannya itu ada tali menjutai sekitar 1,5 meter di kusen. Ada bekas daging korban juga di tali itu," ujar petugas.
Saat ini rumah kecil di tengah lahan kosong itu sudah diberi garis polisi. Bagian rumah tersebut tampak sudah tidak terawat lagi. Petugas dengan ambulans beberapa saat kemudian tiba ke lokasi kejadian dan membawa jasad ke kamar jenazah RSCM. (ase)
Pelajar Tembak Kepala Pakai Senjata TNI Super Control
Senjata Glock TNI AU harus diperlakukan sangat istimewa.
