Honda Vario Saksi Bisu Kematian Balita Ditendang Begal Depok

Begal Depok
Sumber :
VIVA.co.id
Polisi Sulit Ungkap Kematian Balita Ditendang Begal Depok
- Sepeda motor mereka Honda Vario ini menjadi saksi bisu kematian balita bernama Aditya Revan. Bocah berusia tiga tahun itu, meregangnya setelah diduga jatuh dari sepeda motor usai ditendang kawanan begal di Kampung Kebayunan, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.

Nyawa Balita Melayang, Kini Begal Depok Beraksi Pagi Hari

Sepeda motor berwarna hitam dengan nomor polisi  B 6505 EYK kini tergeletak dalam kondisi nyaris tak terbentuk di kantor unit kecelakaan lalu lintas Polres Kota Depok.
Motor Ini Saksi Bisu Tewasnya Balita Usai Dihadang Begal


Sepeda motor yang dilengkapi stiker tanda provost TNI mengalami kerusakan parah usah menabrak pagar dan terjerembab ke dalam selokan (got) di tepi jalan.

Tak ada seorang pun tahu apa sebenarnya yang terjadi pada Aditya dan Desy sebelum keduanya jatuh dari sepeda motor.


Kepolisian pun hanya menyebut peristiwa itu sebagai kecelakaan biasa, meskipun kakek korban, Dudung, mengatakan peristiwa itu terjadi akibat ulah kawanan begal yang merampas tas berisi uang tunai Rp3 juta milik Desy.


Seorang petugas kepolisian di Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Kota Depok sempat memaparkan alibi tentang dugaan proses jatuhnya sepeda motor korban.


"Mungkin melajunya kencang dari tikungan, nah oleng enggak bisa menguasai kemudi. Yang dikejarnya motor Vixion," kata salah satu petugas, Selasa 25 Agustus 2015.


Ketika
VIVA.co.id
mencoba menggali keterangan dari Kepala Unit, petugas tadi mengaku saat ini sedang berisitirahat. "Bapak baru istirahat, baru selesai giat," ujarnya.


Suasana di kantor Unit Laka Lantas Polresta Depok ini terlihat seperti biasanya. Dua petugas tampak berada di ruang tengah sedang sibuk dengan urusannya masing-masing. Sementara beberapa petugas lainnya berada di ruang kerja masing-masing. Selain motor korban, sejumlah barang bukti akibat kecelakaan juga berjejer di belakang dan halaman depan kantor tersebut.




Kejadian nahas ini bermula ketika Desy Muhari Yanti (22) mengajak sang keponakan, Aditya Revan (3), untuk mengisi waktu libur ke kolam renang, di kawasan Tapos Depok, Minggu pagi 23 Agustus 2015.


Selain Desy, ada Dudung (kakek korban) yang juga ikut. Namun Dudung naik motor terpisah. Sementara Eni, ibu korban ikut bersama Desy, membonceng di bangku belakang menemani buah hati yang duduk di bangku depan bersama Desy.


Awalnya perjalanan dua keluarga ini berlangsung seperti biasanya. Namun ketika Dudung mengisi bensin di SPBU Tapos, Desy memilih terus jalan. Di sinilah, peristiwa nahas itu bermula.


Sekitar pukul 09.00, tanpa disadari, pria tak dikenal yang memepetnya dengan menggunakan motor tiba-tiba saja merampas tas. Desy pun panik, namun ia tak gentar dan berupaya mengejar para pelaku sambil membonceng korban yang duduk di depannya.


"Menurut salah seorang saksi (warga) anak saya sempat teriak minta tolong. Tapi ternyata dari arah belakang ada satu motor yang menyusul lagi dan langsung menendangya," ucap Dudung ayah Desy yang juga kakek korban saat ditemui di RS. Sentra Medika Depok.


Mendapati cucu kesayangan dan anaknya terkulai lemah di pinggiran got, Dudung dan Eni pun panik. Namun nahas, nyawa Aditya sudah tak dapat tertolong lagi akibat bagian kepala depan mengalami benturan keras.


"Pas saya angkat, cucu saya sudah dingin," kata  Dudung dengan mata berkaca-kaca. Selengkapnya:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya