VIVA.co.id - Minggu 21 Agustus 2015, Aditya Revan menghembuskan nafas terakhirnya di dalam selokan di tepi Jalan Raya Tapos, Kota Depok. Balita berusia tiga tahun itu, meninggal dunia dengan luka parah di bagian kepala akibat terbentur tembok selokan.
Kepergian Aditya menyisakan duka mendalam di hati dan pikiran kakek tercinta, Dudung. Bagaimana tidak, beberapa menit sebelum Aditya tewas ditendang kawanan begal, Dudung masih sempat melihat senyum manis korban.
Kenangan itu masih melekat di ingatan Dudung, terutama ucapan terakhir dari bibir mungil Aditya.
"Cucu saya berkali-kali bilang 'Dadah, Embah. Dadah, Embah', sambil melambaikan tangan saat saya sedang mengisi bensin," kata Dudung sambil menyeka air mata yang mengalir di pelupuk matanya, Senin 24 Agustus 2015.
Baca juga:
Awalnya Dudung mengira lambaian tangan itu hanya sebagai gurauan Aditya karena Dudung dan Aditya terpisah di dua sepeda motor berbeda.
Saat itu Dudung dan ibu Aditya, Eni berada di satu motor, sedangkan Aditya berada di satu motor dengan adik Eni bernama Desy.
Awalnya perjalanan keluarga ini berlangsung seperti normal. Namun ketika Dudung mengisi bahan bakar di SPBU Tapos, Desy memilih terus jalan. Di sinilah, peristiwa nahas itu bermula.
Sekitar pukul 09.00 WIB, tanpa disadari, kawanan begal yang diperkirakan berjumlah lebih dari tiga orang, memepet sepeda motor korban.
Kawanan begal itu menggunakan dua sepeda motor berbeda dengan posisi, satu sepeda motor memepat korban dan satu sepeda motor lainnya mengawal dari belakang.
"Menurut salah seorang saksi (warga) anak saya sempat teriak minta tolong. Tapi ternyata dari arah belakang ada satu motor yang menyusul lagi dan langsung menendangnya," ucap Dudung. Baca selengkapnya:
Polisi Sulit Ungkap Kematian Balita Ditendang Begal Depok
"Kemudian petunjuk yang kami telusuri dari olah tkp sangat minim"
