Ahok: Muslim Keramatkan Makam Ulama Perbuatan Syirik

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengkritik sikap sebagian umat muslim yang kerap mengkultuskan seorang ulama kemudian memberi penghormatan berlebih kepada ulama yang bersangkutan setelah ulama itu meninggal dengan cara mengkeramatkan makamnya.

Padahal, berdasarkan ajaran agama Islam yang sempat dipelajari Ahok saat bersekolah di sekolah Islam di jenjang pendidikan SD dan SMP di Belitung Timur, itu adalah perbuatan syirik.

Bekas Warga Kampung Pulo: Ahok Memiskinkan Rakyat

Menurut Ahok, tindakan pengkeramatan makam yang menjurus kepada tindakan melakukan penyembahan kepada selain Allah SWT, dikategorikan oleh ajaran agama Islam sebagai tindakan sesat yang dilarang untuk dilakukan.

"Saya mau tanya baik-baik sama orang Islam. Syirik enggak hukumnya mengkeramatkan kuburan? Syirik," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jum'at, 21 Agustus 2015.

Ahok mengatakan, di Arab Saudi saja, makam seseorang biasanya hanya dibuat seadanya cukup dengan sebuah penanda mengenai nama orang yang dimakamkan. Tindakan menghias makam secara berlebihan yang kemudian mengarah ke pengkeramatan berasal dari negeri Tiongkok.

Baca juga:

Ahok Ditantang Datang ke Rusunawa Jatinegara Barat

Pernyataan Ahok ini sekaligus menjawab isu yang beredar yang menyebutkan Pemerintah Provinsi DKI hendak membongkar makam-makam yang dikeramatkan yang berada di kawasan Kampung Pulo dalam tindakan penertiban hunian-hunian ilegal yang terus dilakukan hingga sekarang.

Selengkapnya:

Namun, meski mengkritik tindakan pengkeramatan makam, Ahok memastikan Pemprov Provinsi DKI tidak akan membongkar makam-makam yang dianggap keramat itu. DKI hanya akan merobohkan hunian-hunian ilegal yang menghambat proyek normalisasi.

DKI, juga tidak akan membongkar rumah-rumah ibadah kaum Muslim (musala) yang berdiri di sana, sebelum mendirikan mushala penggantinya di tempat lain yang tidak melanggar aturan.

"Pembongkaran makam sama musala itu cuma isu dari orang munafik. Mana mungkin sih kita bongkar-bongkar makam?" ujar Ahok.

Pasca Banjir Kiriman, Warga Kampung Pulo Mulai Bersih-bersih
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thahaja Purnama (Ahok)

Salahnya Jakarta Cuma Satu, Gubernurnya Bernama Ahok

"Jadi memang sudahlah, kadang-kadang ini salahnya Jakarta"

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016