Dua Menteri Bantu Ahok Kembangkan Wisata Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri Pariwisata Arief Yahya sepakat membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewujudkan niat menjadi destinasi pariwisata bisnis kelas dunia.

Rizal mengatakan, Jakarta memiliki banyak potensi bisnis di sektor pariwisata. Tapi, sayangnya, selama ini Jakarta seolah tidak memiliki pangsa pasar khusus yang akan menjadi konsumen bisnis pariwisatanya.

Rizal membandingkan dengan Singapura yang menurutnya telah menjadi destinasi pariwisata belanja dan kesehatan. Rizal, juga membandingkan Jakarta dengan Kepulauan Maladewa yang telah menjadi tujuan wisata khusus maritim.

"Setiap wilayah itu harus punya branding," ucap Rizal usai pertemuan yang dilakukan dengan Arief dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Agustus 2015.

Penetapan Jakarta sebagai suatu destinasi pariwisata bisnis dilakukan karena pemerintah menganggap Kota Jakarta telah menjadi suatu tujuan bisnis yang strategis bagi para pengusaha dan pebisnis di seluruh dunia.

Meskipun tujuan utamanya adalah untuk berbisnis, Rizal mengatakan para pebisnis biasanya memiliki jeda waktu santai antara satu atau dua hari untuk menjelajah potensi-potensi wisata yang ada di Jakarta. Celah itulah yang harus dimanfaatkan pemerintah untuk mendapat potensi penghasilan dan devisa dari para pebisnis.

"Selama waktu mereka (para pebisnis) bersantai itulah, ada pilihan potensi pariwisata yang bisa kita berikan," ujar Rizal.

Rizal mengatakan, ada tiga hal yang bisa menjadi potensi pariwisata utama DKI. Hal pertama adalah kuliner. Ia menjelaskan, Jakarta sebagai ibu kota negara adalah pusat bagi berbagai macam kuliner dari seluruh penjuru Indonesia.

"Saya sering jalan-jalan. Bangkok, Singapura, Malaysia, lewat dari Jakarta kalau soal pilihan kuliner," ujar Rizal.

Sementara hal kedua, adalah potensi maritim. Ia mendukung rencana DKI mengembangkan kawasan Kepulauan Seribu menjadi kawasan wisata maritim kelas dunia seperti Kepulauan Maladewa.

"Presiden Jokowi juga memang ingin keuntungan yang bisa kita peroleh dari bidang maritim bisa kita tingkatkan," kata Rizal.

Hal yang terakhir, adalah memaksimalkan potensi wisata Jakarta dari bidang kesenian dan kebudayaan.

Rizal menekankan bahwa pemerintah, baik pusat maupun DKI, telah menyadari adanya banyak potensi pariwisata tersebut. Hanya saja, pemerintah belum mampu mengemasnya.

Sindiran Risma untuk Wisata Pantai Berbayar di Jakarta

Sementara negara-negara lain yang potensi pariwisatanya tak sehebat Indonesia, berhasil melakukan pengemasan dan kegiatan promosi yang baik. Hal itu menyebabkan lokasi-lokasi wisata di luar negeri itu menjadi lebih terkenal dari DKI.

Rizal mengatakan, mulai tahun ini, pemerintah dan DKI harus sama-sama secara serius menggarap potensi-potensi wisata.

Ia menjelaskan, bidang pariwisata adalah bidang yang paling mudah menciptakan lapangan kerja. Bila investasi yang dibutuhkan untuk menciptakan industri berat adalah sebesar US$20.000 hingga US$50.000 dan untuk menciptakan industri pariwisata, besaran investasi yang dibutuhkan cukup di kisaran US$3.000.

"Kalau sektor pariwisata tumbuh, sektor perhubungan, industri kerajinan juga akan tumbuh. Bukan tak mungkin sektor pariwisata juga suatu saat nanti akan menjadi sumber penghasil devisa terbesar bagi Indonesia," ujar Rizal.

Bus Tingkat Pariwisata Resmi Mengaspal di Jalan Jakarta

Menghabiskan Malam dengan Bus City Tour, Gratis

Untuk menjajal bus tingkat ini, penumpang tidak dipungut biaya.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2016