Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Istri korban kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kepala terputus di Tol Pluit, Jakarta Utara, menangis histeris saat mengetahui apa yang terjadi pada suaminya.
Istri Budiyanto, Winata tak kuasa membendung tangis, saat melihat jasad sang suami terbujur kaku di kamar jenazah Rumah Sakit Cipta Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Bocah Tewas dalam Mobil Ditemukan Sudah Membusuk
Istri Budiyanto, Winata tak kuasa membendung tangis, saat melihat jasad sang suami terbujur kaku di kamar jenazah Rumah Sakit Cipta Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
Baca Juga :
Hindari Kambing, Tiga Tewas saat Belajar Mobil
"Istrinya syok dan terus bertanya pada tim teknisi forensik, dia pakai pantofel enggak, dia pakai kemeja enggak, ada cincinnya enggak sambil menangis," kata Hendra, petugas forensik RSCM, Jumat 14 Agustus 2015.
Keluarga korban sempat tak percaya, jika Budi tewas karena kecelakaan. Keluarga meminta polisi untuk melakukan rekonstruksi kematian korban. "Tadi keluarga minta sih direkonstruksi mayatnya,"ujarnya.
Jasad Budiyanto Winata ditemukan di kolong Tol Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Polisi menyatakan, korban mengalami kecelakaan hingga menyebabkan kepalanya putus usai mobil yang dikemudikannya menabrak pembatas jalan di tikungan ruas tol tersebut.
Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Ruddy Setiawan, mengatakan jasad Budi terpental keluar dari mobil dan jatuh di kolong tol. Sementara itu, kepalanya tertinggal di dalam bangkai mobil itu.
"Korban ngebut, nabrak pembatas, lalu jatuh ke bawah jalan tol," kata Ruddy, Jumat 14 Agustus 2015.
Jasad pria berusia 48 tahun itu terpental dari atas ruas tol ke tanah dengan jarak mencapai 50 meter.
Tubuh Budi ditemukan warga dalam kondisi mengenaskan di kolong tol sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, warga mengira ia adalah korban pembunuhan. Polisi akhirnya memastikan Budi tewas, karena kecelakaan setelah menemukan mobil miliknya di tepi jalan tol. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Istrinya syok dan terus bertanya pada tim teknisi forensik, dia pakai pantofel enggak, dia pakai kemeja enggak, ada cincinnya enggak sambil menangis," kata Hendra, petugas forensik RSCM, Jumat 14 Agustus 2015.
