Sumber :
- Syafullah
VIVA.co.id - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau Lulung mengimbau kepada Pemprov DKI Jakarta untuk mengubah kembali sistem KJP (Kartu Jakarta Pintar) yang ada saat ini.
Pasalnya, menurut Lulung, dengan diberikannya KJP dalam bentuk debit kepada penerima KJP, hal tersebut malah banyak disalahgunakan untuk kepentingan yang lain.
“Menurut saya lebih baik KJP dikembalikan saja kepada sekolah, berikan mekanismenya pada sekolah. Jangan diberikan kepada siswa atau orangtua secara langsung. Jadi banyak kasus yang seperti ini, Masya Allah,” ujar Lulung ketika ditemui di kantornya, gedung DPRD DKI Jakarta, Senin 3 Agustus 2015.
Baca Juga :
Janji Haji Lulung Jika Kalahkan Ahok
Sebelumnya, Lulung sempat tercengang dan diam sewaktu dirinya mendengar berita terpakainya KJP untuk keperluan lain yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan kebutuhan para siswa.
“Masya Allah kenapa bisa begitu,” katanya tercengang tidak percaya.
Diketahui, Dinas Pendidikan DKI Jakarta menemukan adanya pihak penerima KJP yang menggunakan dana tersebut untuk membayar karaoke, membeli bensin, sepeda motor, pulsa, keperluan rumah tangga dan lainnya.
Dengan memberikan KJP ke pihak sekolah, kata Lulung, maka dana tersebut dirasa akan lebih aman karena pihak sekolah dapat langsung membelanjakannya untuk keperluan para siswa.
“Sekolah kan bisa pakai langsung untuk anak-anak (siswa), jadi lebih jelas peruntukkannya. Bukannya malah dipakai untuk yang tidak-tidak. Saya prihatin kalau dengar ada kasus seperti ini,” ujar mantan Ketua Komisi E DPRD DKI itu. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Diketahui, Dinas Pendidikan DKI Jakarta menemukan adanya pihak penerima KJP yang menggunakan dana tersebut untuk membayar karaoke, membeli bensin, sepeda motor, pulsa, keperluan rumah tangga dan lainnya.