TransJakarta Rekrut Sarjana Jadi Sopir

Ini Wajah Baru Transjakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Antonius Kosasih, mengungkapkan, perusahaan banyak merekrut sumber daya manusia berkualifikasi sarjana untuk menjadi sopir bus TransJakarta.

Imbas Demo 4 November, TransJakarta Perpendek Rute

"Dari 100 lebih sopir yang baru kami rekrut, banyak yang pendidikannya S1," ujar Kosasih di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 31 Juli 2015.

Kosasih mengatakan, sopir-sopir berkualifikasi S1, kebanyakan dipekerjakan untuk mengoperasikan bus-bus gandeng (articulated), terutama yang baru didatangkan.

Final Piala Bhayangkara, TransJakarta Siapkan 60 Bus Gandeng

Untuk bus-bus bermerek Scania yang baru beroperasi, sebelum 20 unit bus pabrikan Swedia itu beroperasi di 6 koridor busway, direkrut lebih dari 120 orang. Dari 120 orang itu, sebagian besar di antaranya berpendidikan S1.

Hal ini dikarenakan TransJakarta harus merekrut sopir dengan jumlah 2,5 kali lipat dari jumlah bus yang mereka beli.

Halte TransJakarta Dukuh Atas Arah Blok M Ditutup Sementara

TransJakarta berniat untuk terus mengadakan hingga minimal 21 unit lagi bus Scania. Bus baru itu ditargetkan mencapai 51 unit pada akhir tahun.

Dalam satu hari, sebuah bus dioperasikan dalam dua shift oleh dua orang sopir. Setiap shift memiliki waktu hingga 7 jam, termasuk waktu makan dan istirahat selama 1 jam bagi sopir yang bekerja dalam shift tersebut.

Usai diterima di TransJakarta, para calon sopir kemudian akan disekolahkan terlebih dahulu di Sekolah Tinggi Transportasi Darat yang bernaung di bawah Kementerian Perhubungan. Setelah itu, para sopir mengikuti tes yang diselenggarakan oleh kepolisian untuk memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM) B2.

"Mereka juga harus menjalani proses sertifikasi terlebih dahulu dari produsen bus yang akan mereka operasikan, seperti Hino atau Scania," ujar Kosasih.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya