Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, bila ia berpikiran seperti para politisi pada umumnya, ia bisa saja mempolitisir program Kartu Jakarta Pintar (KJP) agar terpilih menjadi gubernur di pemilihan nanti.
Ahok mengatakan, program KJP memiliki anggaran besar yang mencapai Rp1,9 triliun. Di tengah kebingungan sebagian masyarakat mengenai mekanisme baru pelaksanaan program, Ahok mengatakan, ia bisa mencabut aturan pembatasan penarikan tunai, dan kembali memperbolehkan orangtua siswa untuk sepenuhnya menarik dana yang diberikan, kemudian mempercayakan penggunaan dana tersebut kepada mereka.
Ahok mengatakan, program KJP memiliki anggaran besar yang mencapai Rp1,9 triliun. Di tengah kebingungan sebagian masyarakat mengenai mekanisme baru pelaksanaan program, Ahok mengatakan, ia bisa mencabut aturan pembatasan penarikan tunai, dan kembali memperbolehkan orangtua siswa untuk sepenuhnya menarik dana yang diberikan, kemudian mempercayakan penggunaan dana tersebut kepada mereka.
"Bakal senang mereka (orangtua siswa). Saya bagi-bagi duit Rp1,9 triliun," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jumat, 31 Juli 2015.
Menurut Ahok, jika langkah itu diambilnya, sudah barang tentu, namanya menjadi populer, minimal di kalangan para orangtua siswa yang anaknya menjadi penerima KJP.
Dengan begitu, ia telah berhasil menarik simpati mengamankan suara setidaknya 489.150 pasangan orangtua siswa agar memilihnya kembali di Pemilihan Gubernur DKI tahun 2017.
Tapi, Ahok tidak akan melakukan hal itu. Menurutnya, Pemprov DKI sengaja membatasi jumlah besaran dana KJP yang bisa ditarik secara tunai. Siswa penerima KJP didorong menggunakan dana yang mereka terima untuk hanya berbelanja buku dan perlengkapan-perlengkapan sekolah secara non-tunai.
Ahok mengatakan, di tahun selanjutnya, Pemprov DKI bahkan akan semakin memperketat cara penggunaan KJP. Dana KJP benar-benar hanya bisa digunakan secara non-tunai. Siswa bisa menggunakan besaran dana tersebut untuk memenuhi hampir seluruh kebutuhannya sebagai siswa seperti membeli buku dan perlengkapan sekolah, menggunakan Bus TransJakarta untuk pergi ke sekolah, hingga membeli makanan di kantin.
"Tahun depan dekat Pilgub, saya mau bikin KJP enggak bisa ditarik satu sen pun," ujar Ahok.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Bakal senang mereka (orangtua siswa). Saya bagi-bagi duit Rp1,9 triliun," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jumat, 31 Juli 2015.