Ini Senjata yang Dipakai Pengemudi Picanto Koboi di Tol JORR

R, pelaku aksi koboi di Tol JORR
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA.co.id - Pengemudi mobil KIA Picanto bernomor polisi B 1191 SZN, yang diketahui berinisial R, melakukan penembakan di jalan Tol JORR kilometer 11, Cipayung, Jakarta Timur. Ia ternyata menggunakan senjata jenis airgun. Senjata ini disebut lebih berbahaya dibandingkan airsoft gun.

Polisi Dalami Kaitan Tukang Listrik Bersenjata dan Teroris

Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq mengatakan, senjata airgun lebih berbahaya lantaran peluru yang digunakan bukan lagi berbahan plastik tetapi sudah berbahan tembaga kuningan yang lebih keras. Selain itu, dorongan peluru yang dilepas juga memiliki tekanan lebih kuat.

"Airgun itu tekanannya dua kali lipat dari airsoft gun. Kalau airsoft gun tekanannya 2 joule, airgun 4 joule, jadi bisa dua kali lipatnya. Makanya bisa nembus kaca (mobil korban). Bisa juga nembus kulit dan tripleks kalau ditembak dari jarak dekat tiga meter. Ini lebih berbahaya," ujarnya di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis, 30 Juli 2015.

Heboh Tukang Listrik Punya Senjata Api dan Ratusan Peluru

Umar juga membandingkan soal berat peluru airgun dan airsoft gun. Peluru airsoft gun, kata Umar memiliki berat sekitar 0,4 gram, sedangkan peluru airgun bisa mencapai 1,5 gram. Karena itu, pistol airgun jenis Baretta yang dipakai pelaku bahayanya sama dengan senjata api.

"Ini fungsinya sama dengan senjata api, karena tekanannya cukup kuat. Dia pakai tekanan udara CO2," ujar Umar menjelaskan.

Miliki Senapan AK 47, Petani Karet Terancam Hukuman 20 Tahun

Berdasarkan pengakuan pelaku, ia mendapatkan senjata tersebut dari klub menembak seharga Rp3,5 juta. Pelaku yang berusia 39 tahun ini terdaftar sebagai anggota dari klub menembak Rangers Shooting Club. Tertera juga izin kepemilikan senjata yang dikeluarkan klub tersebut. Namun, hal ini membuat Umar merasa heran. Pasalnya, yang bisa mengeluarkan izin kepemilikan senjata hanya Polri.

"Ini yang jadi bahan penyelidikan lanjut, apakah mereka kepemilikan melewati psikotes. Kalau polisi pegang senjata kan melewati psikotes, kesehatan jiwa. Jadi orang yang punya tingkat emosional tinggi enggak boleh pegang senjata."

(mus)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya