Perampok Minimarket Kelas Kakap Diantar Orangtua ke Polisi

Kapolres Depok, AKBP Dwiyono (Tengah) saat diwawancarai, Minggu (21/6).
Sumber :
  • Foto: VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id - Pentolan kelompok spesialis pembobol sejumlah minimarket di Depok, Epoh, akhirnya menyerah. Pria bertato ini memilih pasrah setelah sebelumnya sempat hilang dari kejaran petugas yang mengepungnya di Tegal, Jawa Tengah.

Kapolresta Depok, Komisaris Besar Dwiyono, menuturkan, penyidik tengah mendalami sejauh mana sepak terjang komplotan ini.

"Dugaan sementara otaknya ya si Epoh itu. Dan pengakuannya sementara, kelompok ini berulah hanya di sekitar Depok. Katanya sudah lima kali. Namun, akan terus kami lakukan pengembangan," jelas Dwiyono pada VIVA.co.id, Selasa, 7 Juli 2015.

Di tempat yang sama, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok, Komisaris Teguh Nugroho, menambahkan, tersangka Epoh sebelumnya sempat menjadi salah satu daftar pencarian orang (DPO) jajarannya.

Beraksi di Minimarket, Komplotan Pencuri Susu Diciduk

Ia (pelaku) sempat berhasil kabur dari kejaran tim Buser Polresta Depok dan Polsek Limo dengan cara melompat ke aliran sungai di Tegal, Jawa Tengah.

"Namun, tadi malam yang bersangkutan ditemani orangtuanya akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Limo, Depok. Saat ini, dia tengah kami mintai keterangan," kata Teguh.

Seperti diketahui, Satuan Reskrim Polresta Depok berhasil meringkus komplotan pembobol minimarket yang kerap beraksi dengan menggunakan senjata tajam.

Ironisnya, para pelaku yang menamakan diri kelompol punk ini rata-rata masih berusia remaja. Satu di antaranya bahkan adalah gadis di bawah umur. Ada ciri khusus dari kelompok remaja ini, mereka semua memiliki tato beragam motif nyaris di sekujur tubuh.

Para tersangka yang lebih dulu diamankan masing-masing berinisial  IS (23 tahun), AR (25) RO (19), dan TT (19). TT adalah seorang perempuan berbadan mungil yang tubuhnya juga dipenuhi dengan tato. Keempatnya diyakini adalah anak buah Epoh.

Saat penangkapan, polisi sempat melontarkan timah panas ke udara lantaran para pelaku sempat berupaya kabur ke semak belukar. Pengejaran ini merupakan hasil pengembangan Satuan Reskrim Polresta Depok dan Satreskrin Polsek Limo.

Dari tangan tersangka, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti dugaan hasil kejahatan senilai Rp30 juta yang didapat tersangka usai membobol lima minimarket di wilayah Depok.

Buat lebaran

Di hadapan petugas, para pelaku mengaku terpaksa menjalankan aksi nekatnya tersebut untuk memenuhi kebutuhan lebaran. Tidak adanya pekerjaan lantaran berlatar belakang putus sekolah membuat para remaja ini gelap mata, hingga akhirnya nekat menggunakan jalan pintas tersebut.

"Umumnya tamatan SMP. Pengakuannya duit ini buat lebaran. Barang hasil jarahan di minimarket seperti parfum, susu, rokok dan lainnya dijual ke PKL di Jakarta," kata Kapolsek Limo, Komisaris Hendrick Situmorang.

Dia menambahkan, terciumnya jejak pelaku berawal dari adanya kasus pencurian di Indomaret di Jalan Kelut, Limo, Jumat pekan lalu.

"Di situ kami berhasil menangkap tersangka berinisial I yang ditinggal di atas loteng. Modus komplotan ini adalah menerobos loteng. Terkait kasus ini kami juga mengimbau agar pengelola minimarket menyediakan CCTV dan pengamanan ekstra," katanya. (one)

Ilustrasi minimarket.

Beraksi di Minimarket, Komplotan Pencuri Susu Diciduk

Dalam sehari, para pelaku beraksi di 3-4 minimarket.

img_title
VIVA.co.id
4 Februari 2016