- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andriansyah melakukan inspeksi mendadak di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Senin 6 Juli 2015. Sidak terkait persiapan terminal dalam melayani angkutan mudik Lebaran.
Andriansyah tiba sekitar pukul 10.30 WIB, di Terminal Kampung Rambutan dengan di dampingi Kepala Terminal, Laudin Situmorang dan langsung berkeliling di dalam terminal. Baru berjalan beberapa meter ke arah loket sebuah PO terminal, Andriansyah langsung heran dengan pemandangan petugas loket PO bus yang tidur di dalam loket.
Petugas loket itu tampak terlelap tidur. Laudin dan beberapa anak buahnya sempat menggedor kaca untuk membangunkan petugas loket yang tidur. Andriansyah juga ikut membangunkan. Setelah beberapa lama, akhirnya petugas loket itu bangun.
"Ini kok ada yang tidur. Gimana masyarakat mau dilayani. Kalau tidur jangan di loket dong," kata Andriansyah, di Terminal Rambutan, Jakarta Timur, Senin siang.
Setelah dari loket, rombongan sidak menjumpai penumpang. "Mau mudik ke mana, Bu?" tanya Andriansyah ke seorang penumpang.
"Tegal, Pak," jawab wanita yang tampak tengah hamil itu.
Ia pun meminta penumpang wanita itu menunjukkan tiket bus yang hendak ditumpangi. Mantan Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Timur itu lantas mendatangi loket PO bus lalu melihat tarif.
"Sesuai ya (tarif busnya), ya sudah Ibu hati-hati di jalan," ujarnya.
Saat berkeliling sidak, Andriansyah menyoroti mengenai kebersihan. Sebab, lantai ruang tunggu di terminal luar kota itu tampak jorok. Ia meminta sampah plastik, kemasan minuman kemasan dan lantai yang kotor, tidak lagi terlihat.
"Mau lantai keramiknya pecah, mau belang-belang kek, yang penting bersih, enggak kayak gini. Sejam sekali sapu, tuh kayak gitu ada sampahnya. Jangan dong, Pak Laudin. Kasih kenyamanan (penumpang)," ujarnya kepada kepala terminal.
Ia kemudian menghampiri sebuah bus AKAP yang tertangkap beroperasi dengan ban luar robek. Bus tersebut memuat 56 orang penumpang, dan diminta untuk mengganti ban. Kepada sang sopir, dia berpesan agar memperhatikan keselamatan.
Terakhir, rombongan sidak mengunjungi lokasi tes urine bagi sopir. "Baru satu sopir (sebuah) PO yang dilarang jalan. Saya minta dicek benar jangan sampai ada yang kelewatan," jelasnya.