Ramadhan, Pengobral Cinta Tetap Beraksi di Depok

Sejumlah PSK saat diinterogasi Satpol PP Depok, Minggu (5/7) dinihari.
Sumber :
  • FOTO: Zahrul Darmawan/VIVA.co.id.
VIVA.co.id
Belasan PSK Diamankan di Kawasan Jatinegara
- Aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok kembali mengamankan sejumlah wanita pekerja seks komersial (PSK) yang tengah beroperasi di warung remang-remang di kota tersebut, Minggu dinihari, 5 Juli 2015.

Razia Besar-besaran di Jakarta Pusat, Polisi Giring 51 PSK
Sedikitnya ada empat wanita penjaja seks yang kedapatan tengah melayani sejumlah pria hidung belang di dua lokasi warung remang-remang yang berada di kawasan Jalan Raya Bogor, Cimanggis Depok. Sementara sisanya berhasil kabur dari kejaran petugas.

2019, Tak Ada Lagi Lokalisasi di Indonesia
Selain mengamankan para wanita pengobral cinta sesaat ini, petugas juga kembali menemukan ratusan botol minuman keras.

"Sekali lagi kami temukan tidak ada ampun. Langsung kami kirim kalian semua ke panti rehabilitasi. Kami serius, dan kami (SatpolPP) akan semakin gencar melakukan razia seperti ini, jangan main-main kalian semua," ujar Kasat PolPP Kota Depok, Nina Suzana.

Ditinggal kabur suami

Usai mendengar ketegasan Nina, para PSK ini pun kemudian mendapat pengarahan tiga petugas Satpol PP lainnya. Mereka, menjalani pendataan. Di hadapan ketiga petugas SatpolPP itu, para PSK tersebut mengaku menjalani profesi haramnya secara terpaksa.

Alasannya tak lain untuk memenuhi kebutuhan dapur, terlebih tak lama lagi akan memasuki hari raya Idul Fitri.

Ayu (19) dan Silvi (21), bukan nama sebenarnya, bahkan mengaku, dirinya terpaksa melayani nafsu bejat pria hidung belang lantaran telah ditinggal kabur suami.

"Suami saya kabur ke Bali. Saya mau gimana lagi? Ya terpaksa dah nemenin 'tamu'. Kalau enggak gitu saya mau kerja apaan. Apalagi ini 'kan mau Lebaran," ucap Ayu, sambil menutup tato bunga yang terlihat di punggung dan lehernya.
      
Tak jauh berbeda dengan Ayu, Silvi (21 tahun) yang diketahui telah memiliki satu anak ini pun mengaku, dirinya terpaksa melakoni bisnis haram tersebut lantaran terdesak kebutuhan ekonomi.
      
"Saya sudah lama enggak ketemu suami. Suami saya sudah hilang, Pak. Anak saya umurnya dua tahun, butuh susu dan makan."

Setelah sempat meluapkan sekelumit alasan, para PSK ini pun berjanji tidak akan kembali ke lembah hitam tersebut. Ini dibuktikan mereka dengan menandatangani berita acara yang disiapkan petugas SatpolPP Kota Depok.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya