Misteri Ikan Gabus dan Suara Azan, Syehan Tewas di Ciliwung

Pengerukan Anak Kali Ciliwung Jelang Hadapi Musim Penghujan
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Alokasi Terbesar Dana Banjir untuk Rehabilitasi Sungai
- Hamirullah dan Ani Islami, warga Gang Kober Rt 3/5, Pondok Cina, Beji Depok Jawa Barat, hanya bisa menangis histeris meratapi jasad putra sulungnya yang pulang dalam kondisi tak lagi bernyawa, akibat tenggelam di dasar Kali Ciliwung.

Kali Ciliwung Depok Heboh Lagi Temuan Mayat
M. Syehan Januri Saputra, bocah sembilan tahun itu ditemukan tewas, setelah sempat hilang sejak Kamis siang kemarin, 2 Juli 2015. Di mata kedua orangtua, Syehan merupakan anak yang penurut.

Ahok: Normalisasi Sungai Seiring Pembangunan Rusunawa
Bahkan, bocah berparas tampan ini memiliki keinginan yang kuat untuk masuk pondok pesantren. Namun, apa daya bocah yang dikenal periang itu ternyata lebih dulu menghadap sang Khalik.

Ditemui di rumah duka, Ani ibu korban, yang tampak terpukul dengan peristiwa ini mengatakan, dia tidak ada firasat aneh apa pun. Hanya saja, memang pada saat malam sebelum kejadian, Syehan berkelakuan lebih manja.

"Terakhir abis salat Isya, nyiumin saya terus. Kok tumben, ini anak engga biasa-biasanya nyiumin saya. Terus tidur malam. Biasanya dia yang saya kelonin, eh malam itu dia yang ngelonin saya. Dia juga sempat cerita-cerita ingin nyantren. Tetapi, ya Allah nak," ujar Ani yang mengelus rambut Syehan yang tubuhnya sudah terbujur kaku.

Misteri gabus dan Suara azan

Diceritakan Ani, menurut sejumlah saksi, teman Syehan, sesaat sebelum tenggelam di Kali Ciliwung, Syehan tampak berbeda dengan biasanya.

"Anak saya dan beberapa temannya kan main di kali. Nah, pas azan Dzuhur ada tukang jala yang lewat, katanya disuruh pada pulang, udah siang, denger noh azan. Nah, Syehan dipanggil dah tu sama temannya, Syehan sini. Dia bilang, enggak ah," tutur Ani menceritakan kronologis kejadian nahas tersebut.



Di saat sejumlah temannya naik ke atas, Syehan justru kembali berenang. Memang saat ini, area pinggiran Kali Ciliwung dangkal, lantaran memasuki musim kemarau.

Namun ternyata, Syehan berenang sampai ke tengah, yang diketahui ternyata airnya cukup dalam lantaran ada cekungan.

"Iya, dia balik lagi berenang. Katanya, enggak ah entar aku pulang sendiri. Nah, pas mau berenang itu dia sempat teriak. Eh ada ikan gabus, ikan gabus. Terus loncat dah, yang keliatan tinggal tangannya doang. Anak-anak yang lain berusaha menolong, tetapi enggak ada yang bisa," kata Ani, sambil mengelap air matanya yang berlinang.

Selanjutnya, jasad bocah yang tercatat duduk dibangku kelas 5 SD dan baru dua hari masuk sekolah ini dikebumikan di TPU tak jauh dari rumahnya. Keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya