Misteri Buaya Putih dan Hilangnya Anak Kecil di Ciliwung

Lokasi bocah hilang di Kali Ciliwung
Sumber :
  • VIVA.co.id / Zahrul Darmawan
VIVA.co.id
Alokasi Terbesar Dana Banjir untuk Rehabilitasi Sungai
- Kali Ciliwung kembali menelan korban jiwa. Kali ini, seorang bocah di Depok, Jawa Barat, yang jadi korbannya. Nahasnya lagi, hingga Kamis malam 2 Juli 2015, sosok Raihan (9 tahun), sang korban, belum juga ditemukan.

Kali Ciliwung Depok Heboh Lagi Temuan Mayat

Warga sekitar pun meyakini, apa yang dialami bocah malang itu adalah ulah penunggu sungai tersebut.
Ahok: Normalisasi Sungai Seiring Pembangunan Rusunawa


Usut-punya usut, kepercayaan turun-temurun yang berkembang di lingkungan warga pinggiran Ciliwung, Pondok Cina, Beji Depok, korban yang hilang di sungai itu biasanya akibat ulah makhluk halus. Warga biasa menyebutnya siluman buaya putih.

Beberapa warga bahkan mengaku, sebelum ada kejadian seperti ini, akan mendapat firasat dan mimpi aneh.


"Iya, biasanya begitu. Saya selalu dapat mimpi kalau mau ada kejadian.
Nah
, apa yang terjadi sama Raihan, saya juga sempat mimpi. Saya mendapat mimpi, ada tiga ekor ayam di kali. Dua betina berhasil terbang, sedangkan yang lakinya
enggak
bisa," ujar Siti pada
VIVA.co.id.


Mimpi itu pun dikaitkan Siti, sebab menurut hasil penyelidikan polisi saat kejadian, Raihan tidak bermain di kali seorang diri. Melainkan bersama dua teman wanitanya.


Apa yang dikatakan Siti juga diakui salah seorang warga lainnya. Niman Sila, 70 tahun, pria yang mengaku sebagai warga asli di bantaran Ciliwung ini menambahkan, biasanya setiap korban yang hilang hingga ditemukan tewas di sungai tersebut adalah warga pendatang.


"Biasanya begitu, pasti bukan orang asli sini. Kebanyakan yang jadi korban keturunan orang Jawa. Makanya saya maupun warga sini sering
ngingetin
kalau ada orang baru sebaiknya
enggak
usah mandi di Ciliwung. Kalau terpaksa
banget,
ya harus izin dulu. Kejadian seperti ini
sih
sudah sering," katanya.


Jambak rambut

Niman juga mengatakan, biasanya jasad korban baru akan ditemukan sehari setelah kejadian.


"Kalau kata orang tua dulu, itu setelah si buaya puas menyedot darahnya korban, baru
dah ditimbulin
," kata dia.


Ada cara khusus yang diyakini Niman bisa menyelamatkan korban yang terseret arus Ciliwung.


"Jambak rambutnya. Sebab badan atau tangannya kan licin.
Nah
, kalau yang
nyelem
punya ilmu batin, biasanya jasad korban akan lebih cepat ditemukan," katanya.


Hingga tadi malam, petugas gabungan Tim SAR maupun kepolisian dibantu warga setempat belum berhasil menemukan sosok bocah kelas 5 SD tersebut. Seperti diketahui, Raihan hilang saat tengah bermain di sungai itu Kamis siang.


Beberapa saksi mengatakan, sebelum tenggelam, korban sempat berenang sampai ke tengah.


"Ada tiga saksi yang sempat melihat tangan korban mengayun ke atas minta tolong. Namun, tak bisa diselamatkan. Saat ini masih kami cari," kata Kanit Reskrim Polsek Beji, Ajun Komisaris Syah Johan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya