DKI Ambil Alih Pembangunan 'Fly Over' Semanggi

sebelum simpang Semanggi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adri Irianto

VIVA.co.id - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk sepenuhnya mengalihkan pengerjaan rencana proyek pengembangan kawasan Jembatan Semanggi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Jalan Layang Semanggi Bakal Seperti Angka 69

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, hal itu disampaikan JK saat ia bertemu Wapres di kantor Istana Wakil Presiden. "Pak Wapres minta Menteri PU untuk alihkan saja proyeknya ke DKI," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 2 Juli 2015.

Ahok menyambut baik hal itu. DKI, kata dia, memang ingin sepenuhnya mengerjakan proyek yang bertujuan untuk menambah dua ruas jalan layang di sekeliling Jembatan Semanggi itu. Pemprov DKI berencana untuk melibatkan kewajiban pihak swasta untuk melakukan pekerjaan proyek.

Ahok 'Paksa' Perusahaan Jepang Bangun Jembatan Semanggi

Sementara Kementerian PU mengandalkan dana bantuan asing seperti halnya mekanisme yang dipakai untuk membiayai proyek pembangunan MRT. "Daripada Menteri PU ngutang ke JICA (Japan International Cooperation Agency), mendingan kita yang ngerjain," ujar Ahok.

Rencana pengembangan kawasan Jembatan Semanggi akan dilakukan karena ruas jalan dari jembatan yang dibangun di masa pemerintahan Presiden Soekarno pada tahun 1961 itu, dianggap sudah tak mampu lagi menampung volume lalu lintas kendaraan di Jakarta yang saat ini telah meningkat pesat.

Pengembangan akan dilakukan dengan membangun dua ruas fly over yang melintang di sekeliling jembatan, serta melintasi ruas tol dalam kota. Masing-masing fly over menghubungkan antara kawasan Jalan Sudirman yang mengarah dari arah Ratu Plaza ke Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Cawang, serta Jalan Gatot Subroto yang mengarah dari Grogol menuju ke arah Kebayoran Baru.

Bila tak ada kendala, proyek ini akan dimulai pengerjaannya tahun 2016. DKI berencana untuk memakai mekanisme pengalihan kewajiban pengembang yang ingin menaikkan Koefisien Luas Bangunan (KLB) dari properti yang dimilikinya.

Bila sebelumnya mereka diwajibkan untuk membayar sejumlah besaran tertentu berdasarkan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP), maka kewajiban tersebut kini dialihkan ke kewajiban untuk berkontribusi terhadap proyek pembangunan infrastruktur. Berdasarkan perhitungan awal, proyek ini diperkirakan akan menghabiskan dana antara Rp350 juta hingga Rp500 juta.

Polda Metro: Pembangunan Fly Over Semanggi Kurangi Kemacetan

(mus)

Gambar desain Pembangunan Semanggi Interchange.

Jalan Layang Semanggi Ditargetkan Dibuka Saat HUT ke-72 RI

"Mudah-mudahan tahun 2017 telah selesai".

img_title
VIVA.co.id
8 April 2016