Ini Wajah Jembatan Semanggi Nanti Versi Ahok

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama
Sumber :
  • Fajar GM

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memiliki desain khusus untuk mengembangkan kawasan Jembatan Semanggi, Jakarta Pusat.

Desain khusus itu sudah didigambarkan dan tersimpan di telepon genggam Basuki, alias Ahok.

Dari gambar desain yang sempat diperlihatkan Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Ahok mengatakan, kawasan jembatan yang pembangunannya digagas Presiden Soekarno pada tahun 1961 itu, nantinya akan memiliki dua ruas jalan layang (fly over) yang melingkari empat putaran jalan yang telah ada sebelumnya, yang didesain serupa daun semanggi.

"Kita pengen tambahin jalan di luarnya," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 1 Juli 2015.

Selama ini, Ahok mengatakan, pengguna jalan yang hendak beralih ruas jalan, dari Jalan Sudirman menuju ke Jalan Gatot Subroto, atau sebaliknya, biasanya harus berputar-putar terlebih dahulu di atas Jembatan Semanggi.  "Itu yang bikin macet," ujar Ahok.

Dengan adanya ruas jalan layang tambahan, pengguna jalan nantinya bisa langsung berbelok, mengambil ruas jalan layang yang dipilihnya untuk melanjutkan kembali perjalanan mereka, baik di Jalan Sudirman, maupun Jalan Gatot Subroto. "Kita enggak usah muter-muter lagi. Bisa langsung belok ke jalan layangnya," ujar Ahok.



Ahok menargetkan proyek pengembangan Jembatan Semanggi ini bisa dimulai pada 2016. Pembangunannya, rencananya akan dilakukan dengan mengandalkan kewajiban dari perusahaan pengembang yang ingin menambah jumlah Koefisien Luas Bangunan (KLB) dari properti yang dimiliki, atau hendak dibangunnya.

Bila selama ini para pengembang itu diwajibkan memberi kompensasi kepada DKI dengan melakukan pembangunan rumah susun, atau fasilitas umum, maka untuk melancarkan pelaksanaan proyek pengembangan Jembatan Semanggi, para pengembang nantinya diwajibkan memberi kompensasi dengan berkontribusi terhadap pembangunan proyek yang besaran kontribusinya disesuaikan dengan perhitungan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) dari lahan properti yang dimilikinya. "Bisa kita alihkan kewajiban pengembangnya," ujar Ahok.

Cara ini sendiri, kata Ahok, dimungkinkan karena ia telah merevisi Peraturan Gubernur terkait kompensasi kelebihan KLB. "Pergub-nya sekarang mengatur kelebihan KLB harus diganti dalam bentuk pembangunan infrastruktur," ujar Ahok.

Ahok menilai, cara ini lebih efektif untuk dilakukan. Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sempat berencana, agar pendanaan proyek dilakukan dengan mekanisme yang serupa diterapkan untuk pembangunan moda transportasi MRT.

Pelibatan kewajiban pihak swasta, juga dinilai bisa membuat anggaran proyek pengembangan tidak akan membengkak. Berdasarkan perhitungan kasar, proyek ini diperkirakan menghabiskan dana hingga Rp500 miliar.

Jalan Layang Semanggi Bakal Seperti Angka 69

Dengan mengandalkan kemampuan pihak swasta, Ahok mengatakan, anggaran proyek diperkirakan bisa ditekan hingga Rp350 miliar. "Mending pakai cara seperti itu. Masa kita harus utang lagi ke Jepang, buat bangun Jembatan Semanggi," ujarnya. (asp)

Gambar desain Pembangunan Semanggi Interchange.

Jalan Layang Semanggi Ditargetkan Dibuka Saat HUT ke-72 RI

"Mudah-mudahan tahun 2017 telah selesai".

img_title
VIVA.co.id
8 April 2016