Awas, Kolak Takjil Berbahan Kimia Beredar di Jakarta

Makanan mengandung formalin
Sumber :
  • VIVA.co.id / Foe Peace
VIVA.co.id
RESEP: Es Pisang Kayumanis untuk Berbuka
- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya menggelar inspeksi mendadak atas makanan dan minuman takjil yang dijual di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Waspada, Jebakan Makanan Berbahaya di Ramadhan

Hasilnya, dari 30 sampel makanan dan minuman yang diambil, tiga di antaranya positif mengandung bahan kimia berbahaya jenis rodhamin B dan formalin.
Nurul Ghufron Bakal Disidang Etik Dewas KPK pada 2 Mei Terkait Mutasi Pegawai Kementan


Rodhamin B yang biasa digunakan sebagai pewarna tekstil dan kertas itu, ditemukan pada es merah delima dan kolak yang dicampuri sejenis cendol berbahan dasar tepung sagu. Sementara itu, pada makanan asinan Betawi, ditemukan mi berwarna kuning yang mengandung formalin.


Berdasarkan penyelidikan BPOM, minuman itu berasal dari beberapa pedagang. Pedagang sendiri mengaku tidak mengetahui pembuatan bahan minuman itu karena bahan baku dibeli dari pasar.


"Besok lagi enggak jualan kolak pelangi ah. Enggak tahu kalau cendol sagunya pakai bahan kimia, orang kami cuma beli di pasar. Yang lain, kami bikin sendiri," ujar Euis Saadah (50), pedagang kolak, Selasa 30 Juni 2015.


Menurut Euis, sehari-hari ia membuat 300 gelas kolak. Selain dijual sendiri, dagangan juga dititipkan ke pedagang lain. Ia mengaku selektif dalam memilih bahan makanan. Ia lebih baik menaikkan harga lebih mahal, daripada menjual makanan berbahaya.


"Iya tadi sampel makanan dari kami diambil. Katanya ada yang pakai pewarna kimia. Saya enggak berani lah pakai begituan, orang anak saya juga makan," kata Euis, yang sudah delapan tahun rutin berjualan di Jalan Panjang. (ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya