- REUTERS/Muhammad Hamed
VIVA.co.id - Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan turut hadir dalam aksi keprihatinan bertajuk Gerakan 1000 Lilin untuk anak Indonesia yang digelar di Bundaran Hotel Indonesia, Kamis 11 Juni 2015.
Anton mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa Angeline, bocah 8 tahun di Denpasar yang ditemukan tewas dan dikubur di dekat kandang ayam belakang rumah. "Saya sangat prihatin, mudah-mudahan tidak terjadi lagi di Indonesia," kata Anton.
Anton juga berharap agar kejadian ini dijadikan tonggak sejarah agar seluruh masyarakat lebih bisa memperhatikan anak-anak, memperhatikan bagaimana tata cara mengadopsi anak yang benar. "Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih memperhatikan perlindungan anak" ujarnya menambahkan.
Dalam keterangan Satgas Perlindungan Anak, di Bundaran HI, data Kemensos RI mencatat hampir 500.000 anak saat ini hidup dalam panti dan ratusan anak lainnya hidup dalam pengungsian.
Dengan demikian ratusan ribu anak terpaksa terpisah dengan orang tua karena situasi ini. Data ini menunjukkan bahwa anak-anak yang hidup seperti Angeline masih sangat besar jumlahnya.
Sebelumnya sejumlah elemen menggelar Aksi Seribu Lilin untuk Anak Indonesia. Aksi keprihatinan untuk Angeline ini dilakukan banyak lembaga, di antaranya lembaga perlindungan Anak Satgas PA, LBH Jakarta, PP Muhammadiyah, P2TP2A Depok, Kontras, JKLPK, Yayasan Pulih, LPSK, Indonesia Tanpa Diskriminasi, ANBTI, Akar Djati Cirebon, Asuh Siaga, SOS Childrens Villages, Kemensos RI, Save the Children. Aksi keperihatinan ini juga dihadiri kerabat keluarga almarhum, tokoh anak, Aktifis Anak, pemuka agama dan masyarakat.
Pantauan VIVA.co.id, aksi ini berakhir pukul 20.00 WIB. Aksi sempat diwarnai hujan gerimis. Ratusan lilin dijejerkan di tepi kolam bundaran dengan latar spanduk bertuliskan Gerakan 1000 Lilin untuk Anak Indonesia dengan gambar Angeline.
(mus)
