Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id -
Masih belum rampungnya terminal Rawamangun membuat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, marah kepada Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans). Selain itu, mereka juga belum bisa menyelesaikan persoalan kesalahan rancangan bangunan terminal.
Seharusnya, revitalisasi Terminal Rawamangun sudah selesai dibangun pada akhir 2014, namun kenyataannya hingga pertengahan tahun 2015 ini, Terminal Rawamangun belum dapat berfungsi dengan baik.
Baca Juga :
Ratusan Sopir Angkutan Umum Cek Kesehatan Gratis
Seharusnya, revitalisasi Terminal Rawamangun sudah selesai dibangun pada akhir 2014, namun kenyataannya hingga pertengahan tahun 2015 ini, Terminal Rawamangun belum dapat berfungsi dengan baik.
Setelah bertemu dengan Dishubtrans sore kemarin, Ahok, begitu sapaannya, mengatakan bahwa anak buahnya itu mengaku salah. Dana sebesar Rp40 miliar yang dianggarkan tidak dapat dipakai untuk proyek revitalisasi terminal karena menurut Kepala Dishubtrans, proyek tersebut terkendala pembebasan lahan.
"Dishub mengaku dia yang salah, gila
gak
? Saya sih ketawa-ketawa saja. Jadi dia total bangun Rp40 miliar, dia enggak
selesaiin
karena enggak bisa dibongkar, kecuali ada pembebasan lahan. Kalau enggak bisa
bebasin
jangan bangun dong. Masa jalan utama enggak bisa bangun," ungkap Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat 29 Mei 2015.
Ahok menyesalkan kurangnya koordinasi antara instansinya dengan Dishubtrans yang bersangkutan. Ia membandingkan, jika proyek revitalisasi terminal itu diboyong oleh swasta, maka dirasanya pembangunan akan berjalan dengan lebih cepat.
"Kita tarik berikan ke swasta saja seharusnya," kata Ahok.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Setelah bertemu dengan Dishubtrans sore kemarin, Ahok, begitu sapaannya, mengatakan bahwa anak buahnya itu mengaku salah. Dana sebesar Rp40 miliar yang dianggarkan tidak dapat dipakai untuk proyek revitalisasi terminal karena menurut Kepala Dishubtrans, proyek tersebut terkendala pembebasan lahan.