- Rebecca
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok mengancam akan meniadakan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada jika memang tidak dapat bekerja dan berfungsi secara optimal dalam membangun Jakarta dan melayani masyarakat. Itu disampaikan Ahok saat pembukaan acara Sosialisasi Publik Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Senin 25 Mei 2015.
Mendengar hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menganggap Ahok tidak serius dengan perkataannya itu.
“Itu hanya warning, cara beliau memotivasi supaya dinas bekerja maksimal karena selama ini memang dirasa belum maksimal,” kata Djarot, Selasa 26 Mei 2015, di Balai Kota, Jakarta.
Djarot juga menilai ada beberapa SKPD yang masih lambat dalam bekerja. Saat ditanya mengenai SKPD mana yang dinilai paling lambat dalam menjalankan tugasnya, mantan Wali Kota Bltar tersebut enggan untuk mngeluarkan satu atau dua nama.
“Saya tidak perlu menyebutkan nama atau dinas, satu saja lambat artinya semua terganggu,” kata Djarot.
Menurutnya, sejak bulan Januari lalu, ia sering berkeliling ke beberapa SKPD dan semua kantor wali kota untuk meninjau langsung dan melihat kinerja para PNS masing-masing dinas. Dari sana Djarot menyimpulkan bahwa memang harus diakui ada diantara mereka yang lambat.
“Kinerjanya harus didongkrak, digenjot. Wong duit ada untuk bahan bakar, masa sekarang mobilnya tidak bisa jalan. Kalau yang nyopir gak bisa cepat ya diganti sopirnya,” katanya.
Pengganti Ahok Minta Demonstran Tak Terprovokasi
Pendemo boleh unjuk rasa asalkan tertib.
