Surat Wasiat Akseyna Mahasiswa UI Ditulis Dua Orang

Analisa tulisan tangan Akseyna di surat wasiatnya pada 14 April 2015.
Sumber :
  • Handwriting Analyst @deborahdewi
VIVA.co.id
Setahun Tewasnya Akseyna, Polisi Diminta Kerja Ekstra
- Grafolog yang menganalisis tulisan dan tanda tangan di dalam surat wasiat Akseyna Ahad Dori (18 tahun), Deborah Dewi, mengatakan, telah merampungkan analisisnya, pada Selasa 19 Mei 2015. Hasil analisanya pun sudah telah dilaporkan kepada polisi.

8 Bulan Misteri Kematian Akseyna di Danau UI

Berdasarkan hasil analisa, Deborah menyimpulkan surat wasiat Akseyna dibuat oleh dua orang. Orang pertama adalah Akseyna. Sedangkan orang kedua adalah yang mencoba meniru tulisan dan tanda tangan Akseyna.
Metode Matematika Ini Diyakini Bisa Ungkap Kematian Akseyna


"Hasilnya memang di luar dugaan saya sendiri. Tulisan tangan di surat wasiat dibuat oleh dua orang. Seluruh indikator grafis sudah saya sampaikan dalam presentasi di Polresta Depok selama enam jam, dan diterima baik oleh tim penyelidik," ujar Deborah, Jumat, 22 Mei 2015.


Deborah menjelaskan, dia menganalisa tulisan dan tanda tangan di surat wasiat melalui pembesaran mikroskopik 200x.


Dia mengatakan, ada dua bagian tulisan di surat wasiat itu. Dari hasil analisa, tulisan di bagian pertama identik dengan tulisan almarhum Akseyna.


Sedang tulisan tangan di bagian lain adalah milik orang lain. Selain itu, Deborah juga memastikan bahwa tanda tangan di surat wasiat Akseyna dibuat oleh orang lain.


Kematian Mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI) memang jadi misteri sampai kini. Ada sejumlah kejanggalan yang membuat polisi belum bisa menentukan apakah Akseyna mati dibunuh atau bunuh diri.


Salah satu kejanggalannya adalah ditemukannya surat wasiat oleh rekan Akseyna sebelum jenazahnya teridentifikasi. Dan kini ternyata hasil analisa grafolog Deborah Dewi, surat wasiat itu dibuat oleh dua orang, dan tanda tangannya bukan milik Akseyna.


Akseyna ditemukan tewas di danau Kenanga UI pada Kamis 26 Maret 2015. Dia ditemukan mengambang dalam posisi memakai tas berisi batu pemberat seberat 14 kilogram dan tak dikenali identitasnya. Identitas Akseyna baru diketahui pada Senin 30 Maret 2015. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya