Dokter 'Toilet' Bedah Wajah dan Alat Vital Pakai Pisau Roti

Polisi memperlihatkan barang bukti dokter gadungan
Sumber :
  • Irwandi Arsyad
VIVA.co.id
Dikhawatirkan Kabur, Dokter Kulit Terkenal Ditahan Polisi
- Kecantikan selalu dianggap sebagai modal utama bagi wanita untuk menggapai mimpinya. Entah itu untuk mendapatkan jodoh, mendapatkan pekerjaan yang layak atau hanya sekadar demi dipuji dan disanjung.

Pengakuan Mengerikan Korban Suntik Payudara 'Dokter Toilet'

Namun, bagaimana jadinya jika seorang wanita memaksakan dirinya agar tampil memukau dengan jalan singkat, yakni bedah kecantikan.
Akhir Praktik Mengerikan "Dokter Toilet"


Sejumlah wanita mendatangi Polres Jakarta Selatan untuk melaporkan dampak buruk dari bedah kecantikan yang mereka jalani melalui bantuan seorang dokter kecantikan gadungan berinisial JS.

Para wanita itu mengadu telah mengalami gangguan kesehatan seperti kondisi wajah yang membengkak dan rusak setelah menjalani operasi kecantikan ala JS.

"Hingga saat ini sudah enam korban yang melapor ke kami," kata Wakil Kapolres Jakarta Selatan, AKBP Surawan, Kamis, 21 Mei 2015.

Wanita terakhir yang melapor adalah wanita berusia 33 berinisil J. Surawan menuturkan, J sempat dirawat karena wajahnya rusak akibat praktik dokter kecantikan palsu yang dilakukan oleh JS.


J bahkan terpaksa mengeluarkan uang yang lebih banyak lagi untuk dapat mengembalikan bentuk wajahnya yang rusak usai dibedah JS.


"Korban kebetulan rekonstruksi wajahnya gagal, kemudian langsung dirawat oleh dokter ahli kecantikan untuk penyembuhan," ujar Surawan.


Selanjutnya... Operasi Bedah di Toilet...



Operasi bedah di toilet

Praktik dokter gadungan JS terungkap setelah Polres Metro Jakarta Selatan menggerebek lokasi praktik dokter kecantikan ilegal di toilet Plaza Semanggi, Jakarta Pusat.


Saat ditangkap, JS sedang melakukan praktik di toilet yang berada di lantai 3.


"Senin pagi, kita baru saja menangkap pelaku dokter kecantikan ilegal, dengan operasi tangkap tangan. Pelaku kami tangkap saat melakukan praktik di toilet Plaza Semanggi," ujar Kanit Krimsus Polres Jakarta Selatan AKP Riki Yariandidi Polres Jakarta Selatan.


Saat melakukan penangkapan, polisi ikut mengamankan barang bukti berupa alat suntik dan cairan kimia silikon. Riki menjelaskan, peristiwa penangkapan itu bermula dari laporan seorang pasien berinisial S. Dia mengaku mengalami bengkak-bengkak di seluruh wajahnya setelah disuntik silikon oleh pelaku.


"Jadi, pelaku ini katanya bisa memberikan layanan medis atau farmasi kecantikan, seperti tarik benang dan suntik silikon pada wajah pasien. Pelaku ini tidak punya surat izin praktik," katanya.


Selanjutnya... Dari Wajah Hingga Alat Vital...



Dari wajah Hingga alat vital


Dalam pemeriksaan penyidik, ternyata JS tak hanya melayani pasien yang ingin mempercantik wajahnya. Ia juga menerima pasien yang ingin mengencangkan area organ vital seperti payudara dan juga organ intim.


Ia tak hanya menerima pasien dari kalangan wanita saja, tapi juga pria-pria, utamanya adalah pria yang ingin memperbesar ukuran senjata rahasianya.


Semua itu dilakukannya dengan pola menyuntikkan cairan kimia yang diduga bukanlah cairan yang memenuhi standar medis dan standar operasi kecantikan serta organ intim manusia.


Dan praktik penyuntikan serta pembedahan dilakukan di dalam toilet tanpa diketahui orang lain selain ia dan pasiennya.


"Untuk mengencangkan vagina atau memperbesar alat vital dikenakan tarif Rp6 juta," kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Wahyu Hadiningrat.


Selanjutnya... Bedah Pakai Pisau Roti...



Bedah pakai pisau roti


Dokter spesialis kecantikan, dr. Janet Stanzah yang didatangkan penyidik Polres Jakarta Selatan untuk memastikan bahan kimia dan peralatan yang digunakan JS dalam praktik dokter gadungannya itu menuturkan, semua bahan kimia dan alat yang digunakan untuk melakukan perawatan pada pasiennya tidak memenuhi standar medis.


Janet menuturkan, dalam temuannya terhadap barang bukti yang disita penyidik Polres Jakarta Selatan diketahui pisau bedah yang digunakan JS bukanlah pisau khusus bedah melainkan pisau roti.


Dan benang yang digunakan dokter 'toilet' untuk menjahit kulit pasiennya usai dibedah bukanlah benang khusus kecantikan. Tapi, benang jahit.


"Alatnya sangat parah, dan sangat tidak higienis. Benangnya ini benang jahit sama sekali tidak bisa diserap tubuh, tentunya risikonya infeksi, pembengkakan, nanah, pengerasan, hingga menderita hepatitis C akibat alat yang digunakan sudah berkarat," ujar dr. Janet Stanzah.


Janet menjelaskan, alat maupun bahan kimia yang dibeli JS memang dapat dibeli dengan mudah di daerah pasar Pramuka. Selain itu, di toko bahan kimia ini siapa pun bisa membeli tanpa menunjukkan identitas dokter ataupun tenaga medis.


"Jadi, memang alat dan bahan kimia ini dapat dibeli secara bebas oleh siapa pun," ucapnya.




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya