Jadi Sasaran Kasus UPS, Haji Lulung: Pedih Rasanya

Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung menyayangkan opini publik yang telah memvonisnya terlibat dalam skandal kasus korupsi pengadaan uninterrutible power suply (UPS) Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

"Saya sudah dijudge (terlibat kasus UPS). Saya ditanya (wartawan) ikhlas nggak ditahan? Aduh, pedih rasanya. Seolah saya ini terjerat," kata Haji Lulung dalam perbincangan Apa Kabar Pagi di tvOne, Kamis, 7 Mei 2015.

Haji Lulung menegaskan dia dimintai keterangan penyidik Bareskrim Polri sebagai saksi kasus UPS, dalam kapasitasnya sebagai koordinator Komisi E yang membidangi pendidikan. Namun di tengah proses pemeriksaan berlangsung, politikus PPP itu dituding terlibat skandal korupsi UPS.

"Yang calon tersangka lah, terseret. Ini diskriminasi, ada yang ingin menjatuhkan kredibilitas saya yang sudah saya bangun," ujar Lulung.

Dalam kasus ini, Haji Lulung mengaku tidak tahu menahu mengenai adanya korupsi pengadaan UPS. Adapun sebagai koordinator Komisi E, menurutnya, hanya menerima usulan dalam persetujuan hasil pembahasan dewan dengan Pemprov DKI, yang kemudian ditandatangani Plt Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.

"Pembahasan itu sudah selesai. Kemudian kalau ada kerugian negara itu adanya di eksekutif, kami (DPRD) tidak lelang, tidak beli barang. Kami tidak ada di situ," kata Lulung.

Mengenai tudingan yang menyebut ada oknum DPRD DKI yang ikut kecipratan dana pengadaan UPS, Lulung mengaku tidak tahu.

Bareskrim Sita Surat yang Dikirim Ahok ke DPRD

"Nanti saya suudzon. Kalau saya firm (tidak terima), saya sudah jelaskan ke istri dan anak saya. Saya firm. Saya sekarang berani bicara, saya harus bela diri karena saya benar," tegasnya.

Tokoh Tanah Abang itu merasa jadi target pihak-pihak yang sengaja ingin menjatuhkan kredibilitasnya, dengan menggalang opini setelah ruang kerjanya digeledah dan kemudian diperiksa polisi.

Haji Lulung kembali menegaskan pemeriksaan di Bareskrim hanya bersifat normatif dan tidak ada hal yang signifikan terkait perannya dalam kasus ini.

"Tapi kalau ada yang mau menjatuhkan kredibilitas saya, ya saya hanya gantungkan kepada Allah. Saya akan kooperatif, saya bantu polisi dengan menyampaikan sejujur-jujurnya. Tapi tidak boleh asal menyebut yang tidak diketahui," kata Lulung.

"Jangan melakukan pembunuhan karakter Haji Lulung. Karena saya kan punya masa depan untuk hidup di tengah-tengah masyarakat," tambah pria yang gemar mengkoleksi batu akik ini. (ase)

Ruang Kerja Ketua DPRD DKI Digeledah Polisi Terkait UPS
Penyidik Bareskrim Polri menyita dokumen dari ruang kerja DPRD DKI

Ketua DPRD DKI Tampik Pakai Komputer yang Disita Bareskrim

"Itu (komputer) dipergunakan Pak Ferrial Sofyan."

img_title
VIVA.co.id
3 Maret 2016