Ombudsman: Bocoran Jawaban UN SMP Disebar di Warnet

Kunci Jawaban UN yang Beredar
Sumber :
  • VIVAnews/Harry Siswoyo

VIVA.co.id - Ombudsman perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) menemukan kunci jawaban Ujian Nasional (UN) SMP dan MTs beredar di kalangan siswa. Ini ditemukan Ombudsman melalui investigasi khusus pada Selasa 5 Mei 2015, hari kedua pelaksanaan UN tingkat SMP.

Kepala Ombudsman NTB Adhar Hakim mengatakan, kunci jawaban beredar di warnet-warnet yang dicurigai menjadi langganan anak-anak sekolah. Kecurigaan ini berdasar saat ditemukan sobekan kunci jawaban tercecer di luar pagar sekolah. Berangkat dari kecurigaan tersebut Ombudsman pun melakukan penelusuran dengan membuntuti siswa sejak jelang pelaksanaan UAS hari kedua, pagi dini hari.

"Dari kecurigaan pada hari pertama pelaksanaan UAS itu kita melakukan investigasi. Didapati beredar di warnet, tadi subuh yang kita buntuti dia," ujar Adhar Hakim saat menggelar konfrensi pers di ruang kerjanya, Selasa 5 Mei 2015.

Dari rekaman video yang ditunjukkan Ombudsman, nampak terlihat
sejumlah pelajar sedang sibuk menggandakan kunci jawaban. Beberapa
di antaranya membuat format tulisan kecil menggunakan ketikan dokumen yang kemudian dicetak di warnet tersebut.

Menag: Siswa Tak Lagi Dihantui Persoalan Kelulusan

Ombudsman pun mengecek kebenaran jawaban dari yang diperolehnya di lapangan. Ombudsman memastikan kunci jawaban itu seratus persen benar sesuai kode soal.

"Kami memang tidak langsung menjustifikasi langsung baik pelajar
maupun pihak warnet. Begitu kita dapatkan mereka lari, jadi
mekanisme alur mereka mendapatkan kunci jawaban itu masih kita
telusuri," terangnya.

Terhadap permasalahan ini, Ombdusman terus berkoordinasi dengan Dinas Dikpora (Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga) Kota maupun Provinsi guna meningkatkan pengawasan. Terlepas, dari sidak rutin ke sejumlah sekolah negeri di Mataram saat pelaksanaan ujian berlangsung.

"Nah, saya lihat tadi ada beberapa perbaikan dari pihak sekolah. Siswa
sebelum masuk kelas digeledah, dan mereka membatasi betul siswa yang keluar masuk kelas saat sedang ujian," kata Adhar Hakim.

Pihak Ombudsman menduga, para pelajar yang sedang menghadapi ujian telah memiliki link untuk mendapatkan kunci jawaban itu.

"Fakta kita masih temukan terus, saya duga ada link tertentu tempat
mereka mencari. Kalau yang SMA kemarin bocorannya dari jaringan web,
tapi di SMP ini kami menduga kuat mereka ada bocoran, ke mana mencari bocoran kunci jawaban tersebut," jelas dia.

Adhar mengatakan pihaknya akan fokus pada penyelesaian kecurangan
pendidikan, berkoordinasi dengan Kementrian Pendidikan. Ombudsman menilai kecurangan tersebut merupakan persoalan sistem yang dapat menurunkan kualitas pendidikan generasi bangsa.

"Kami lebih fokus ini berkoordinasi dengan pusat agar terkait ini bisa
langsung disikapi kementrian karena ini adalah persoalan sistem. Kami
terus melakukan pengawasan, sekolah harus lebih ketat melakukan
pengawasannya," tandasnya. (ren)

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat

Wagub Djarot Pantau UN di Lapas Cipinang

Ada 19 narapidana yang mengikuti UN untuk program paket A, B dan C.

img_title
VIVA.co.id
5 April 2016