Keprihatinan Penari Reog Atas Klaim Budaya dan Upah Buruh

Reog Ponorogo Ikut Meriahkan Hari Buruh
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Di tengah riuhnya para buruh menyuarakan aspirasi mereka, ternyata ada salah satu paguyuban budaya yang setiap tahun ikut meramaikan perayaan May Day di Tanah Air.

Mogok Nasional Dihalangi, Buruh Minta Bantuan Komnas HAM

Paguyuban Singoludro dari Kabupaten Tangerang sengaja datang ke Jakarta untuk menghibur semua yang ada di sekitar Bundaran HI dengan tarian Reog Ponorogo. Para buruh maupun pengunjung yang memadati Bundaran HI terpukau dengan pertunjukan ini.

"Kami ada sekitar 10 orang, hadir di sini, ikut meramaikan peringatan hari buruh ini," ujar Mansyur, Wakil Ketua Paguyuban Singoludro, saat diwawancarai VIVA.co.id, Jumat 1 Mei 2015.

Di PHK, Buruh Jepang Gantung Diri

Dalam kesempatan itu, Mansyur juga mengatakan keprihatinannya atas upah tidak layak yang diterima buruh.

"Sangat tidak cukup upah yang segitu, untuk kehidupan para pekerja kita," ujar Mansyur.

Demo Buruh, DPR: Bikin Aturan Berpihak Pekerja Lokal

Dalam kesempatan itu pula, Mansyur menyampaikan aspirasinya kepada Pemerintah Indonesia, untuk memperhatikan seni dan budaya yang ada di Indonesia. Ia menyayangkan beberapa hasil budaya Indonesia yang sempat diklaim oleh negara lain.

Salah satunya adalah Reog Ponorogo, yang juga sempat diklaim oleh Malaysia sebagai bagian dari hasil budaya mereka.

"Pemerintah harus sedini mungkin memberikan payung hukum, untuk melindungi warisan budaya kita. Pemerintah juga harus aktif dalam mengenalkan budaya kita di mata internasional,K agar tidak diklaim negara lain," ujarnya.

Laporan Fery Simanungkalit/Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya