Ketika Polisi Asli Ditipu Polisi Gadungan

Pria yang memakai seragam ini merupakan polisi gadungan
Sumber :
  • VIVAnews/Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA.co.id - Aksi penipuan dengan modus mengaku sebagai anggota polisi kembali marak terjadi. Meski tergolong modus lama, namun cara ini cukup ampuh dalam menjerat para korban.

Seperti yang dialami Murjono. Warga Pondok Terong, Cipayung, Depok, ini terpaksa kehilangan Rp20 juta akibat terkena aksi penipuan dengan modus tersebut.

Jual Narkoba, Polisi Gadungan Ini Dibekuk Polisi

Kasus ini bermula saat Murjono mendapat telepon dari nomor yang tak dikenal pada Selasa dinihari, 28 April 2015.

Pria misterius yang bernama Yusuf itu mengaku telah menangkap anak Murjono atas kasus kepemilikan sabu-sabu. Sontak saja pria paruh baya ini pun panik bukan kepalang.

"Dia kemudian minta uang agar anak saya bebas," kata Murjono.

Kepanikannya pun semakin menjadi lantaran dia mendengar dari suara telepon ada yang menangis dan mengaku sebagai Rendra, anak Mujono. Alhasil, Murjono pun semakin yakin jika pemuda yang menangis itu anaknya. Terlebih saat dihubungi, nomor handphone Rendra tidak bisa diangkat.

Kemudian pelaku minta ditransfer uang. Awalnya Rp40 juta, tapi setelah dinego bisa Rp15 juta. Tak lama setelah itu, pelaku minta tambahan lagi, Rp5 juta. "Katanya ini untuk BNN," katanya. Murjono pun pergi ke ATM lagi dan transfer.

Dia baru sadar ketika Rendra, anak yang katanya ditangkap polisi ternyata ada di rumah. Mengetahui telah ditipu mentah-mentah, Murjono pun sempat emosi. Namun nasi sudah jadi bubur, alhasil ia pun hanya bisa gigit jari, melihat saldo tabungannya sudah melayang ke kantong orang.

Saat ini, Rendra bersama ayahnya, telah mengadukan kasus itu kepolisi. Ia juga membeberkan nomor telepon pelaku yang mengaku atas nama Yusuf dengan nomor ponsel 081377225683 dan nomor rekening 1330012699047.

Jadi korban

Tak hanya kalangan sipil, kasus seperti ini juga sempat dialami salah satu anggota Polresta Depok. Adalah Ipda Bagus Suwardi. Polisi yang sehari-hari bertugas sebagai Humas Polres ini nyaris mentransfer sejumlah uang akibat dikerjai pelaku.

"Ya sama, pelaku mengaku anggota polisi. Dia bilang anak saya tertangkap. Saat itu saya baru bangun tidur, tengah malam. Dia minta tebusan Rp30 juta. Saya mikir lagi, masa iya ada polisi minta uang. Ya setelah saya ajak ngobrol lama si pelaku mungkin jengkel. Dia minta Rp1 juta, tetap enggak saya kasih," bebernya.

Karena curiga dengan gelagat si penelpon, Bagus pun menindaklanjutinya dengan menelpon anaknya. Benar saja, anaknya ternyata sedang di kamar kos. Dan tidak ditangkap polisi.

"Anak saya ternyata lagi belajar. Ya itulah, ternyata si penelpon ini mau nipu," ujarnya.

Cerita yang sama juga diungkapkan Kanit Jatanras Polresta Depok AKP Supriyadi. Pelaku, yang mengaku sebagai polisi meminta uang damai untuk membebaskan anak Supriyadi.

"Saya juga nyaris jadi korban. Cuma saya pancing ngobrol. Masa iya dia minta PIN saya. Kan enggak nyambung. Setelah saya tanya-tanya, eh dia malah nutup teleponnya," tuturnya.

Sementara itu, menindaklanjuti maraknya kasus seperti ini, Kepala Unit Kriminal Khusus Polresta Depok, AKP Bambang Purwoto memberi beberapa tips untuk menghindari aksi seperti ini.

"Yang pertama jangan panik. Periksa kembali kebenarannya dengan orang yang disebut. Misal ada keluarga yang ditangkap. Nah, hubungi dulu nomor keluarga kita. Kemudian tanya, dari polisi mana? NRP-nya berapa? Satuannya apa. Intinya harus curiga, jangan mudah percaya," kata Bambang.

Kasus penipuan dengan modus telepon dan online memang marak terjadi. Dalam sebulan saja, kasus seperti ini bisa terjadi 5 sampai 7 kasus.

"Mungkin bisa lebih karena jarang yang masyarakat mau lapor. Kami tidak tinggal diam. Kami terus menyelidiki kasus ini dengan menggunakan alat khusus," kata Bambang.

Polisi Gadungan Tipu Ibu Mertua Usai Nikahi Anaknya

Polisi Gadungan Ini Raup Ratusan Ribu dari Pungli

Kini, pria asal Garut itu harus berurusan dengan Polsek Balaraja.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2016